Selasa, 15 April 2014

Subuh yang jauh

sedikit (Bosan) dengan segala rutinas kampus yang membuat semakin lelah saat-saat ujian tengah semester begini. kejar deadline tugas dan lemburpun semakin gencar dilakukan. rasanya mata ini kalau iya dapat berbicaraa, mungkin ia akan mengatakan "aku ingin tidur." mungkin "tidurkan dan istirahatkan aku.". aku hanya bisa diam dan menahan pusingnya kepala ini dan sakit badan ini menahan tiupan angin dari kipas angin kos temen saya yang dari pertama saya datang sampai sekarang terus menyala.
Terdiam dan hanya bisa diam, entahlah saya juga tidak tau apa yang membuat saya terdiam, seharusnya saya mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. namun bukan hanya tubuh dan mata ini yang ingin beristrirahat, namun hati dan fikiran ini juga ingin beristirahat tanpa merasakan sesuatu dan memikirkan apa yang terjadi dan yang akan terjadi. mencoba untuk cuek dan membiarkan semua berjalan dengan lancar, namun hati ini keras untuk terus merasakan rasa "tidak enak" atau sungkan.
Saya masih teringat kejadian yang terjadi saat proses study mengunjungi tempat mendapat informasi baru tadi siang. saya hanya terdiam dan memikirkan apakah ini emang salah saya? atau apakah kesalahan saya? dan mungkin itukah kesalahan saya? saya juga tidak tau sebenarnya seperti apa. saya ingin tau jawaban dari itu semua. karena hati ini emang terlalu kaku dan berlebihan merasakan yang seharusnya juga tidak perlu untuk dirasakan.
Sejenak ingin rasanya menjadi orang lain yang dapat dengan cuek menghadapi keadaan, namun inilah saya yang sangat terlalu berlebihan merasakan dan memikirkan sesuatu yang membuat mata saya berkaca-kaca saat harus berada dalam situasi yang saya gak menyangka masalah sekecil ini dapat jadi besar dan berkelanjtukan dengan status-status yang serasa memojokkan saya dalam satu kondisi.
Di tengah malam menuju pagi ini saya hanya dapat terus berharap esok akan jauh lebih baik dari hari ini. mencoba seolah-olah itu gak pernah terjadi dan menjalaninya seperti biasa pada awal sebelum ini terjadi. namun itulah saya yang merasa sulit. sulit rasanya agar bisa melepaskan beban yang membuat saya sepertinya bersalah. dalam satu posisi saya emang salah, namun terkadang bukan maksud menjadi orang yang egois, saya juga manusia yang juga punya batas kesabaran, sampai kapan saya terus disalah-salahkan???
Subuhpun serasa jauh dan lama banget mendekat agar dapat dengan 2 rakaat lebih dekat denganNya. Subuh terasa juga ikut menjauhi saya, namun saya harus tetap kuat dan bertahan menunggu subuh datang. saya harus bisa bertahan, yah, kepada siapa lagi mengadu tentang hati dan menenangkan fikiran ini kecuali kepadaNya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;