Kamis, 20 Desember 2018 0 komentar

REWIND 2018

(unplanned posts)

Entah kenapa sepertinya saya emang hobby menulis blog ketika mendekati akhir tahun. Bisa dicek  di arsip blog ini, hampir setiap tahun di bulan Desember, saya selalu menerbitkan sebuah atau dua buah tulisan ke blog ini. Yah isinya curhatan gak jelas sebenarnya.
Alasan senang menulis di blog itu karena,  sewaktu-waktu dapat tetap dengan mudah saya baca kembali, yah seolah-olah seperti reminder buat saya (isinya 30% curhatan 70% kata-kata sok bijak sih sepertinya). Mungkin alasan menulis di bulan Desember adalah ingin merangkum apa saja yang sudah terjadi dalam kurun waktu 1 tahun ke belakang. Tapi sepertinya panjang sekali jika harus saya bahas satu persatu. Hmmmm, tapi menarik juga sih kalau harus saya bahas dan dibagi menjadi beberapa bagian. So, saya coba untuk membahas per bagian.

PERCINTAAN

Wah kenapa hal pertama yang dibahas tentang percintaan ya? Hahaha. Hanya itu yang ada dipikiran saya saat ini, jadi saya menulis konten blog ini sesuai apa yang ada dikepala saya, dan tema percintaanlah yang muncul pertama untuk saya bahas. 

Sumber : https://www.tionghoa.info/ramalan-shio-babi-2018/ 

Saya adalah kelahiran Januari 1996, Shio saya adalah Shio Babi. (Btw saya baru sadar bahwa ternyata saya ini bershio Babi). Selama ini yang saya tahu, saya itu Shio tikus, karena tahun 1996 itu kebanyakan bershio tikus. Ternyata Shio itu juga ditentukan dari tanggal lahirnya, saya kira hanya berdasarkan tahun. Hahaha. Lalu saya penasaran mencari ramalan percintaan Shio Babi untuk tahun 2018 (telat banget ya, saya baru baca dipenghujung tahun 2018, unfaedah sih jadinya). Tapi ternyata apa yang diramalkan di salah satu website (sumber: tionghoa.info) benar terjadi dan saya rasakan selama tahun 2018. Sebenarnya aslinya saya kurang percaya dengan ramalan-ramalan seperti ini. Hanya sebagai hal reminder dan mengambil hal-hal baiknya saja.

Lucu sih, tapi yah benar itu yang terjadi. Walau sebenarnya kisah percintaan di tahun 2018 seperti lagi naik rollercoster. Berasa ada banyak kejadian yang membuat jantung berdegup dengan cepat, darah seolah mengalir tanpa hambatan, ah enatahlah bagaimana bisa untuk menjelaskan semuanya. Bahagia? saya hanya berusaha menikmati semua hal yang terjadi pada diri saya. Bahkan hal yang membuat saya menangis pun akan saya nikmati, jadi mungkin walaupun ada drama tetesan air mata itu hal yang wajar menurut saya. Berani bahagia, artinya kita juga harus berani sedih dan terluka. Semua kejadian pasti ada konsekuensinya kan? Kejadian menyakitkan tentang percintaan juga saya alami saat tahun 2018 ini, namun seperti yang tadi saya katakan, "saya berusaha untuk menikmati semua yang terjadi."

Keberuntungan saya di tahun 2018. Yah, saya merasa sangat beruntung saat saya yang berstatus jomblo tapi bisa tetap merasa spesial dengan hadirnya teman spesial. Yah saya tidak pacaran, tapi intinya bukan status pacarannya sih. Bagi saya pacaran hanya sebuah status yang bisa dibilang penting tapi bisa juga dibilang tidak penting. Saya tidak melarang kalian berpacaran loh ya. Ini hanya keputusan untuk diri saya sendiri. Awalnya saya berpikir, kenapa harus punya pacar kalau kita tetap bisa saling berkeluh kesah dengan teman, sahabat atau keluarga? Pointnya adalah lebih baik mana, pacaran tapi tidak komitmen atau tidak pacaran tapi komitmen? Yah , mungkin kalian akan menjawab lebih baik pacaran dan komitmen kan? Tapi dua hal ini sepertinya sulit untuk saya satukan.

Percintaan 2018, membuat saya menemukan bagian dari diri saya yang sempat hilang, memberikan perasaan tulus setelah pernah merasa sakit dan membuat saya trauma, memberi saya satu kata kunci, yaitu; Keyakinan. Saya belum pernah merasa yakin untuk melakukan hal yang bahkan belum dipikirkan dan ditentukan sebelumnya. Aneh, tapi saya sempat merasa seyakin itu. Padahal di awal tahun 2018 saya harus melepas sesuatu karena hal yang belum saya yakini. Berbeda orang ternyata berbeda rasa "yakin" yang harus saya putuskan. Tapi tenang, rasa yakin itu belum saya lakukan sepenuhnya kok, dan bukan sebuah keharusan untuk segera menjalankan perjalanan selanjutnya. Tetap pada pendirian saya sejak awal, hanya menjalankan hal apa yang harus dijalankan, hanya memperjuangkan hal yang harus diperjuangkan, meninggalkan hal yang dirasa sudah tidak dapat diperbaiki untuk masa depan. Sesederhana itu, tapi yah tidak semua hal bisa kita buat sederhana kan?

Tapi sejujurnya pada bagian percintaan, saya akui tahun ini saya lebih sering merasa takut, berhati-hati, sedikit merasa kurang yakin, dan kurang percaya diri. Kenapa takut? Ada banyak alasannya. Percaya bahwa di balik sebuah kebahagiaan kamu harus siap dihadapkan dengan kesedihan. Itu sudah hukum alamnya, sehingga saya sangat berhati-hati dalam mengambil sebuah keputusan sekecil apapun hal tersebut. Saya hanya takut berjalan di jalan yang salah, takut merasakan sakit yang berlebihan sehingga saya harus waspada dan berhati-hati. Awalnya saya kurang percaya diri untuk membuka diri, membuka hati kepada orang lain. Kurang percaya diri dengan kapasitas saya yang hanya manusia dengan seribu kekurangan dan 100% belum terlihat. Kurangnya rasa percaya diri ini saya coba kubur sedalam-dalamnya dengan meningkatkan kemampuan dan hal-hal yang dapat saya tunjukkan dari sedikit kelebihan yang saya miliki.

So far, sejauh ini saya masih sama seperti dulu, masih menikmati semua yang terjadi.  Hanya berusaha mensyukuri nikmat saja, walau terkadang sering banyak ngeluh sih. Tapi kalau masalah percintaan, yasudahlah ya pasrah saja, toh semua sudah ada yang mengatur. Lakukan saja yang terbaik yang bisa dilakukan. Yah kalau sudah melakukan yang terbaik dan ternyata bukan jodohnya yah mau dikata apa, percaya saja orang baik pasti dapat jodoh orang baik juga. Apabila sudah melakukan yang terbaik dan ternyata dia malah pergi, percayalah bahwa suatu saat dia akan menemukan titik sesalnya sendiri. So, intinya yasudah, jalani saja apa yang bisa dijalani. Ikuti naluri dan mohon petunjuk Nya. Jika suatu saat akan merasa jatuh dan rasanya akan sakit sekali, yasudah berlatihlah dan persiapkan diri sedini mungkin untuk mengahadapi itu. (ini bagian yang sok bijak)

*bersambung dulu ya.... ngantuk.*
Sabtu, 24 Maret 2018 2 komentar

Lagu Benci untuk mencinta

Jadi saya nulis blog ini sambil dengerin lagu Naif yang Benci Untuk Mencinta.
#Np : Benci Untuk Mencinta (salah satu lagu fav saya)

 Entah kenapa ini salah satu lagu yang paling sering saya putar. Kalau banyak orang yang bilang jatuh cinta itu berjuta rasanya terus ada rindu bila nggak jumpa. Tapi bagi saya jatuh hati itu ribet. Ini cerita bukan tentang saya, tapi tentang pengalaman saya ngedengerin orang-orang curhat tentang hati mereka. Yah paling ada beberapa part yg bisa dibilang saya CURCOL.

Saya sering denger sebuah peribahasa nggak tau sih ini Peribahasa atau bukan, mereka sering bilang Love Is Blind. Makanya Kenapa saya sering lihat orang-orang dengan mudahnya bilang aku sayang Aku cinta kamu, kamulah bulan kamu lah bintang, blah blah blah blah blah, atau galau karena suka sama seseorang terus bertingkah aneh, menghabiskan waktu buat ngepoin orang yang disuka, cemburu Kalau ngelihat Doi sama cewek/cowok lain, dan masih banyak lagi yang lainnya. Saya nggak bilang hal ini salah soalnya bagi saya Wajar saja itu terjadi apalagi ketika kita kenal sama lawan jenis kita dan ya saya juga ngalamin hal itu.

Sebagai seorang cewek normal Saya pernah beberapa kali suka sama cowok. Nah saya nggak tahu rasa suka saya itu bisa dibilang jatuh cinta atau hanya sekedar suka. Kemarin sahabat saya nelpon, dia curhat. ".......Ni Aku galau, Ya gimana aku udah cinta banget sama dia." Mungkin menurut kalian hal ini wajar, tapi yang gak wajar menurut saya adalah kalimat begitu selalu diutarakan sama dia ketika dia putus sama pacarnya. Jadi dia punya pacar nih, terus putus, dia curhat dan pasti ngomong begitu, terus beberapa minggu kemudian dia punya pacar lagi, pacar baru, Jalan beberapa bulan terus putus dan ngomongnya kayak gitu lagi, ya begitu aja terus sampe saya nggak tahu udah berapa banyak cowok yang dikatakan Dia cintai.
Hal kayak gini nih yang bikin saya males mikir atau bingung yang saya rasakan ke beberapa orang itu cinta atau suka aja.

Saya pernah baca 1 quotes yang Boleh juga deh buat di share. quotes itu isinya begini :
" waiting is a signs of true love and patience, anyone can say I love you but not everyone can wait and prove it's true."
Selama ini yg saya lakukan hanyalah menunggu, menunggu seseorang berani untuk mengikat cintanya pada saya dengan ijab qabul. HAHAHA kok tibatiba saya jadi sok bijak gini sih.

Saya punya temen yang  akhir-akhir ini matanya buta karena cinta. jadi dia ini punya pacar. Dia kuliah di Jogja pacarnya ini kuliah di Semarang. Kenapa saya bilang dia buta karena cinta?  soalnya saya nggak habis pikir dia rela bolak-balik Jogja -Semarang hanya dalam waktu 2 hari. Cumu untuk ketemu sama pacarnya. Dan info terakhir barubaru ini dia putus sama pacarnya itu. Dia sempat galau, tapi belakangan ini sepertinya uda move on dan mencari mangsa baru lagi.
Rabu, 27 Desember 2017 2 komentar

Jatuh hati harus siap patah hati


Kemarin malam saya baru saja nonton film "Jomblo", Film ini merupakan adaptasi dari novel karya Adhitya Mulya dengan judul yang sama. DIsutradarai oleh Hanung Bramantyio oleh rumah produksi Falcon Pictures bekerja sama dengan dapur film. Film ini sudah saya tunggu cukup lama, mengingat film ini diperkasai oleh sutradara ternama, yang mana film-film biopiknya selalu sukses di pasaran. Hal menarik lainnya lagi, film ini merupakan remake dari film dengan judul yang sama dan juga disutradarai oleh orang yang sama pada tahun 2006. Bagi saya film ini menarik, karena saya melihat sang sutradara mencoba untuk terjun dalam "memakmurkan" film komedi Indonesia. Saya berharap agar film ini dapat diapresiasi dengan baik oleh masyarakat luas, mengingat belakangan ini minat masyarakat menonton film bioskop semakin meningkat. Base on pengalaman saya akhir-akhir ini, saya selalu menganti saat ingin mendapatkan tiket nonton di bioskop. Apalagi saat nonton di hari senin. heheheh :)

Saya gak akan review atau spoiller filmnya, tapi lebih ke pandangan saya terhadap konten filmnya, dan tulisan saya berikut ini terilhami dari film jomblo yang sudah saya tonton.

Saya takut jatuh hati (lagi) makanya saya memilih menjomblo. Keknya inituh sebuah kalimat yang sebenarnya cukup ngeselin untuk diucapkan. Sebenarnya gak susah sih jatuh hati sama seorang pria lagi? Toh di sekitar saya banyak orang yang menarik dan punya kelebihan, banyak orang-orang baik yang begitu mempesona, lantas kenapa jatuh hati itu begitu sulit untuk terjadi pada diri saya? Entah bener atau nggak mungkin sebagian dari kalian juga merasakan hal yang sama, yaitu semakin bertambah umur kita, semakin selective dalam menentukan sikap, termasuk juga menentukan jatuh hati kepada seseorang. 

Saya sempat mati rasa, sebenarnya bukan karena saya tidak pernah menjalin hubungan seperti mereka pada umumnya dan gak merasakan patah hati, malah ini terjadi karena saya pernah merasakan perasaan yang tadinya begitu indah lalu pada akhirnya terasa sakit bak di sayat pisau dapur. Terdengar cukup menggelitik, tapi sakitnya lebih sakit ketimbang di tusuk busur panas dan menancap tepat di jantung, karena setelah itu rasa sakit akan hilang karena kita langsung mati, jadi gak merasakan sakit yg perlahan-lahan tapi berkala dan terus hingga rasanya ingin menjatuhkan diri dari lantai 24. 

Lalu pertanyaan yang cukup besar, dan sudah seharusnya dipertanyakan adalah, SAMPAI KAPAN? Untuk saat ini pertanyaan itu sulit untuk dijawab. Perlu keberanian yang ekstra untuk membongkar benteng pertahanan, tapi bukan berati gak bisa. Hanya saja harus ada perkelahian bathin yang membuat sulit mengendalikan perasaan dan fikiran. Bahkan sulit mengidentifikasi keduanya.






Ketika mempunyai pengalaman, kita akan mencoba belajar dari pengalaman agar tidak jatuh ke lubang yang sama. Karena emang benar pepatah mengatakan "pengalaman adalah guru yang terbaik". Saya cukup berhatihati saat ini. Tapi entah kenapa, karena terlalu berhatihati sehingga muncul praduga-praduga yang membuat adanya perang bathin pada diri sendiri. Sulit untuk dipahami, tapi mungkin untuk yang mengalami hal yang sama pasti paham apa yang saya rasa. 
Melihat film "Jomblo" di atas. Saya menyaksikan seorang pria jomblo, pada akhirnya punya pasangan, dan lalu harus patah hati karena masalah yang saya anggap sepele.
Ketika itu saya beranggapan, semua emang indah di awal saja. Soalnya tuh cowok gombal segombal gombalnya waktu mereka pedekate, dia gercep banget buat pacaran ma cewenya, dia berharap bgt bisa pacaran ma tuh cewek. Masa-masa pedekate mereka bisa di bilang cukup bahagia, keduanya saling berbunga-bunga, gak ada tuh yg namanya bertepuk sebelah tangan. Segala cara dilakukan tuh cowok untuk buat cewe itu senang, tp pada akhirnya dia harus patah hati karena keadaan yang tibatiba berubah 350 derajat. Saat masa pacaran, hubungan mereka jadi membosankan. Ada banyak perselisihan yang gak bisa mereka hadapi dengan kepala dingin. Cowoknya itu kayak bosan sama sifat ceweknya yg over protective, sampai akhirnya ada pihak ketiga yang bikin nyaman. Alhasil selingkuhlah nih si cowok. Sampai akhirnya dia sadar bahwa pacarnya itu bener-bener tulus sama dia. 

Nah dari cerita itu uda jelas banget bahwa hubungan itu indah secara natural hanya di awal saja, setelahnya kita yang menentukan apakah akan terus dibuat menjadi indah atau malah sudahlah emang bukan jodohnya? 



Btw, ini latepost banget. Di tengah kesibukan nyelesaikan tugas akhir, saya sempatkan ngepost ini tulisan. Biar gak berasa sepi aja nih blog. Hehehe
Sabtu, 04 November 2017 0 komentar

Sepertiga Malam di Bulan Oktober.

"Sabar adalah salah satu jalan yang bisa dilakukan apabila kita dihadapkan dengan kesulitan."


Tuhan,
Ku biarkan hatiku merasakannya
Ku biarkan pula fikiran ku terus bertanya
dan Ku biarkan juga semua terjadi tanpa adanya tendensi

Ragu? Aku sadar itu wajar terjadi
bagaimana tidak ? Semua terjadi tanpa aku sadari
sudah jalan sejauh ini
Petunjuk dari Mu yang paling bisa aku andalkan

Bagaimana aku bisa memilih satu di antara beberapa bunga Tuhan?
Apakah aku harus memilih karena harumnya?
Apakah aku harus memilih karena bentuknya?
Apakah aku harus memilih yang bertahan lama dan tidak layu?

Ku tak memungkiri kenyamanan ini
Ku tak mau melepasnya begitu saja pergi
tapi wajar saja aku takut
karena hal yang pernah dan akan terjadi

Tuhan, saat ini perlahan aku belajar sadar
mengapa Adam dan Hawa tercipta menjadi berpasangan

Tuhan, jangan tinggalkan Aku ya
bantu aku belajar untuk berjalan
beri aku petunjuk agar tak ku menjadi salah jalan.

Kalau Sapardi menuliskan judul salah satu puisinya yakni Hujan di Bulan Juni, yg kemudian diekranisasi menjadi novel dan saat ini di filmkan (sedang tayang di bioskop), aku memberikan judul puisi ini Sepertiga Malam di Bulan Oktober. Walaupun aku sadar puisi ini tak sebagus puisinya Sapardi, tapi ada harapan besar suatu saat aku bisa menuliskannya menjadi sebuah buku.



Rabu, 06 September 2017 1 komentar

PUISI TUGAS AKHIR


kata orang, gak akan ada asap klo gak ada api
lantas dari mana api berasal?
siapa yang membuatnya menyala?
kalaupun ternyata tak ditemukan penyebab ia menyala
lebih baik biarkan hujan turun dengan derasnya
agar api segera musnah dengan seketika


















kalau jatuh ternyata sesakit ini, 
aku tak ingin merasakannya kembali
siapa yang bilang kalau "ini" berjuta rasa?
yang ada aku hanya menderita karenanya



















sakit benar-benar sakit,
sudah, aku lelah,
lelah berada dalam sebuah labirin
bagaimana aku harus keluar dari labirin ini?


KAPAN TA nya KELAR????




fannillah - Yogyakarta, 05 September 2017
Minggu, 03 September 2017 2 komentar

Balada Nahan Pipis

Pukul 01.46 wib

Pernah gak sih kalian nahan pipis lama, terus karena satu dan lain hal kalian harus makin nahan pipis itu lama banget, sampek akhirnya kek ngerasa sakit karena nahan pipis.
Beberapa menit yg lalu saya ngerasain hal itu. Berawal dari habis magrib temen saya ngajakin pergi ke warung kopi gitu. Niatnya mau ngerjai TA. Soalnya wktu sore dia WA, "ntar malam kamu kemana?" Saya jawab "niatnya mau ngerjakan tugas akhir", "kamu mau ikut aku gak nyari tmpt utk ngerjai TA.","kapan?" Blablablablabla.... Sampek akhirnya saya iyain. Udahtuh saya langsung ke kontrakannya dia, trus kita nunggui temen satunya lagi yg juga mau ikut, uda agak lama, kitapun siap untuk pergi ke warkop itu. Sampek di sana, ada masalah baru, meja yg di sana hanya tinggal meja kecil yg lain full. Okelah, dalam hati saya, meja ini gak akan muat untuk menampung 3 laptop di atasnya. Saya ngalah, saya gak idupin laptop, biarin ajadeh mereka yang ngerjakan, saya baca buku aja. Soalnya baca buku uda jadi plan B saya dari saya di kos, kalokalo di tempat itu saya gak bisa ngidupin laptop saya. Mereka buka laptop, ngerjai dan saya baca buku. Biasanya saya ngerjainya kan di Mcd atau di perpus JEC, atau di toean watiman, nah emang ternyata malam initu mereka niatnya mau bilang kalo Mcd itu gak ngerjakanTA'able', makanya akhirnya mereka nyariin lokasi baru yg itu gak jauhjauh dari lokasi kita tinggal, soalnya klo tempat-tempat yg saya sebutin tadi pada jauh dari tempat saya tinggal. Tapi ya tetep aja hasilnya zonk. Wkwkwkwk. Tapi saya gak masalah sih, yauda kan tuh, the power of orang sabar, meja sebelah kami mau pulang, akhirnya saya pindah dah tuh ke meja itu, pastinya lebih gede drpd meja kami. Mereka gak ikut pindah soalnya uda nyolokin laptop. Jaraknya gak jauhjauh paling cuma 1 meter. Akhirnya saya buka laptop dan ngerjakan TA.
Lagi asik ngerjai tiba-tiba saya kebelet pipis, tapi karena terlalu asik ngerjai saya males buat ke toilet, lagian saya juga gatau toiletnya di mana, males juga buat nanya, yauda saya tahan aja. Sampek akhirnya jam 12 lewat sekian, itu tempat uda sepi, akhirnya kita pulang, egh tenyata egh ternyata duit mereka buat bayar kurang, saya juga lupa bawa dompet. Saya makin kebelet pipis, saya ngeliat ada cahaya terang di ujung sana, saya rasa itu toiletnya, saya ke sana, tapi buat saya untuk pipis urung saya lakukan. Toiletnya bagus, bersih, tapi gak ada tissu nya, soalnya itu toilet duduk, dan saya agak gimana gitu kali mau pipis tapi gak lap dulu, yauda saya gajadi pipis. Saya buruburu mau pulang, tapi ternyata temen saya ada yang ke atm dulu buat ambil duit, yauda saya tunggui dah bentar, tapi saya kebelet bangeettt. Begitu dia sampek, saya izin pulang diluan. Ngebut dah tuh ke kosan.

Brrrmmmmmm

Sampek di kosan zonk!!!
Saya gak bisa masuk kos. Itu kosan tibatiba berubah kayak gak berpenghuni coy. Itu gelap banget. Gak ada penerangan sama sekali, saya ragu masuk ke dalem, takut kao tibatiba ternyata semua penghuni kos uda digigit zombi. Huuuu, apalagi di atas cuma saya sendiri, yang lain masi pada pulang kampung. Duhduh, mau ngehub ibu kos. Uda tengah malam. Duhduh, uda gak tahan lagii, pengen pipis euy. Duhduh, cuma beberapa menit di depan gerbang kos saya mutuskan untuk caw ke indomaret buat cari pertolongan. Sambil jalan ke indomaret, saya sambil mikir, "duh tidur di mana lah ntar nih, agh bodo amat masalah tidur yang penting pipis aja dulu." Saya parkir motor depan indomaret abistu langsung buka HP, saya chat ke beberapa grup dan juga PM beberapa temen-temen, nayain siapa yang belon tidur, kebanyakan temen-temen cewek, karena saya mau sekalian numpang tidur. Agak lama, belon ada yang bales, egh tiba-tiba salah satu temen, namanya Caca dia bales, katanya baru kebangun. Saya tanyain, egh ternyata dia lagi gak di Jogja, tapi biasanya walaupun dia gak di Jogja, kunci kosannya pasti ditinggal, dan ternyata bener. Dia nyuruh saya buat tidur di kamarnya aja (emang itu yg saya harapkan) tp tujuan utamanya, saya mau numpang pipis. Tanpa kepikiran untuk pipis di indomaret terlebih dahulu, saya langsung tancap gas ke kos Caca, terus narok tas di kamarnya dan akhirnya Legaaaaaaa.

Cerita saya di atas sebenarnya gak penting-penting banget buat di baca, tapi yang saya ambil pelajarannya adalah di mana ada ke sulitan di situ juga ada jalan keluar. Yah contoh, masalah meja tadi, karena bersabar akhirnya dapet meja lebih gede dan leluasa. Kedua, saya gak bawa dompet dan dibatu temen saya, gak bisa masuk kos dan nyari toilet, akhirnya dapet tempat buat tidur juga. Yah begitulah...

Jadi kalo kita menemuka kesulitan jangan khawatir, karena kemudahan sebenarnya sudah ada di samping kita. Hehehehe. Ini sih cuma kalimat penyemangat buat diri saya sendiri, agar gak sering mengeluh karena kesulitan. Have a nice dream semua.
Kamis, 10 Agustus 2017 2 komentar

Semangat ngerjakan skripsi tugas akhir

emak : "dek na minggu ini berangkat, jd mama jarang telfon fanni, mama siap2 in lah apa yg diperluin, td malem fanni sms aja mama uda ketiduran. fikri juga minggu depan berangkat kan."

sepenggal dialog pagi ini via telfon sama si emak. ntah begimana cara bisa jadi kayak si emak yg benerbener strong. saya gak kebayang apa yang bakal dirasakan sama si emak. di rumah bakal sepi, semua anaknya merantau jauh. walaupun dia sering bilang, "klo demi pendidikan pasti bakal mama dan ayah dukung." tapi kebayang gak sih? walapun dia sibuk diluar rumah tp suatu waktu dia bakal ngerasa kesepian ? saya rasa sih iya. soalnya walaupun terlihat banyak temen dan kegiatan, klo uda sndiri di kos, kadang saya suka sedih, ngerasa sendiri. soalnya terbiasa di rumah selalu ada banyak org.

makanya kadang sesibuk apapun saya. saya berusaha untuk ngehubungi si emak, walaupun hanya nanya, "mama masak apa hari ini?, ma fanni bingung mau makan apa, ada ide gak?"

Uda beberapa hari ini jadwal saya kebanyakan di habiskan di kos, perpus, cafe dan kampus. Yah maklum aja mahasiswa tugas akhir pasti begitu. Ada beberapa hal menarik yang saya rasakan belakangan ini. Jadi dari kemarin saya ke kampus juga sibuk ngurus wisuda 2 temen saya yang sudah balik pulang kampung, terus saya juga harus berkomunikasi sama temen saya, sebut saja namanya fifi, dia juga mau wisuda, jadi saya ngehubungi dia untuk nanyananya info gimana sistematika ngurus wisuda ini. Oke kita ketemu di kampus, egh janjian jam 9 pagi, dia baru dateng jam 1, tapi kita ketemuannya jam 2, dan itu uda nanggung banget untuk ngurus berkas wisuda, akhirnya kita cuma cerita-cerita aja. Dia share pengalamannya ngerjakan tugas akhir ke saya. Dari perbincangan tersebut, ternyata hampir seluruh orang yg mengerjakan skripsi atau tugas akhir juga merasakan hal yang sama. "Butuh semangat yang lebih dari segala penjuru." Beberapa hari sebelum hari itu saya sempat down, karena sempat berfikir beberapa temen mah rasanya enak baget ngerjai tugas akhir di temeni pacar masing-masing, atau yang asli jogja seenggaknya bisa ketemu sama keluarga buat share dsb lah, soalnya ternyata kalo uda tugas akhir begini, yang namanya temen sulit untuk diandalkan, soalnya samasama lagi tugas akhir kan.
Oke skip Jadi kemarin teman saya itu cerita waktu dia ngerjakan tugas akhirnya juga ngerasa kalau harus mengerjakan semuanya sendiri. pasalnya dia itu tidak begitu dekat dengan beberapa teman kampus seangkatan, Dia juga bilang kalau di kampus Dia gak begitu banyak kenal sama orang, ini karena satu dan lain hal.
Tapi tadinya saya fikir enaknya dia ini walaupun dia nggak punya temen di kampus, Dia punya banyak temen di rumahnya karena dia ini asli orang Jogja, dia punya temen SMP nya, dia punya teman SMA-nya, Bahkan dia ada keluarga di rumahnya.
 nah Walaupun dia orang Jogja dan tinggal bersama orang tuanya, punya banyak teman Jogjanya,  tp tetap merasa selama ngerjakan TA dia ngelakukannya sendirian. Nah dia aja merasa seperti itu, apalagi saya.
Sedangkan saya walaupun terlihat banyak temen tapi tetap saja waktu balik ke kos itu kadang kayak ngerasa sepi. Jadi saya mengambil kesimpulan bahwa sebenarnya orang yang tugas akhir itu wajar aja kalau butuh semangat dari orang sekitar. Walaupun Sebenarnya saya sangat mendapat semangat dari keluarga dan beberapa sahabat di Medan, tapi yang namanya manusia nggak akan pernah puas ya kan. Saya pikir semangat dari SMS, Telpon, WA, Line dan sejenisnya itu dirasa nggak cukup.
Tapi solusi kami tetap sama. yakni  kami berfikir semua harus di kerjakan sendiri, karena kalo bukan diri sendiri yg menguatkan diri yah siapa lagi. Semangat ortu, sahabat, dan sejenisnya itu hanya penunjang aja.
Fifi ngasih tips ke saya agar bisa selesai  dengan cepat. Harus rajin mengerjakan, dan konsul ke dosen, walaupun belon di acc sama dosen, kamu tetep aja ngerjakan step selanjutnya, trus jangan terima job apapun (fix!!! Saya gak ngambil job apapun, paling cuma bantui temen ngerjai naskah TA mereka) Trus Dia bilang kamu harus bisa mementingkan dirimu sendiri ketimbang kepentingan orang lain.  Nah hal itu sulit untuk saya lakukan, entah kenapa tapi saya akan belajar untuk hal itu.

Oke next. Sehari setelah ketemu sama Fifi, di kos tiba-tiba gak ada jaringan, jadi saya keluar kos untuk cari sinyal, saya ke indomaret dan ternyata semua kartu 3 sedang bermasalah. Teman 1 kos saya yg mau pergi ke utara bilang, "3 lagi gak ada jaringan di manamana beb, ini aja aku ganti telkomsel." Oke apa gunanya saya di kos klo gak ada jaringan internet, mau lanjutin ngerjai TA saya juga gabisa, saya butuh utk browsing saat itu. Akhirnya saya pergi ke depan UPT kampus, hanya untuk cari wifi supaya bisa bales WA, line, dan juga browsing. Secara kebetulan, saya ketemu temen saya, sebut saja namanya ajib, kita beda kelas. Dari jauh dia sambil mengantri masuk atm sudah melambaikan tangannya, tapi ya karena saya ini minus parah saya gak tau kalo itu dia. Akhirnya dia menghampiri saya dan marah-marah. Asli waktu dia Melambaikan tangannya ke saya, saya nggak sadar kalau dia itu temen saya. Setelah itu dia masuk ke dalam ATM ngambil duit dan bla bla bla bla. Kemudian dia menghampiri saya, Dia nanyain ngapain di situ. Ya saya jawab aja lagi numpang WiFi kampus hahaha. Nah habis itu dia nggak langsung balik ke kos, dia malah duduk diatas motornya yang diparkir di samping motor saya dan ternyata dia melakukan misi terselubung ya itu curhat Colongan.

Dia juga mau tugas akhir, mau ngajuin proposal Tugas Akhir di bulan september ini. Dia kolektif sama temen sekelas saya. Intinya dia ngerasa sepi, sendiri faktornya adalah karena biasanya dia melakukan banyak hal bareng sama pacar nya. Yup dia punya pacar, tp beda fakultas. Sekarang pacarnya itu uda lulus Wisuda dan udah balik ke kampung halaman. Yah masalahnya hampir sama sih sama cerita sebelumnya. Nah panjang cerita, ngalor ngidul, tiba-tiba doi cerita klo dia bingung sama kepribadian dirinya sendiri. Akhirnya saya menganjurkan dia untuk tes kepribadian di MBTI. Hasilnya dia ISJF. Cek linknya di page tentang saya.

Nah singkat cerita setelah mendengar bayak cerita dari beberapa orang tentang tugas akhir, sayapun berfikir untuk apapun itu, lakukan yang terbaik. Kerjakan, kerjakan dan kerjakan, apalagi niat saya utk wisuda cukup besar(semoga bukan niat belaka), walau kadang suka ngeluh sendiri. Saya sadar kalau ngeluh terus kapan kelarnya? Mama selalu bilang "kerjakan pelan-pelan, sedikit-sedikit tapi ada progresnya, kerjakan sebentar, klo capek atau mulai pusing istirahat, tidur sebentar, atau keluar kos cari angin, selalu minta sama Allah, mengeluhlah ke Allah, berdoa dan terus minta sama Allah, jangan lupa solat, baca Al-Quran. Mama yakin, Fanni bisa". Jleb.. Klo mama uda bilang kek gitu, rasanya stamina langsung jadi fulteng. Harus kelas pokoknya, apalagi klo inget 2 adek kembar yg uda masuk kuliah. Biaya keluarga makin banyak Coy!! Segera selesaikan!!

Klo kata ustad Hanan Ataki "bedanya mukmin dan gak mukmin, org mukmin kalau ada sedih, kalau ada galau, kalau ada khawatir, obatnya itu mengingat Allah. "ALLA BIDZIKRILLAH, ALLA BIDZIKRILLAHI TATHMAINNHUL QULUB, INNAMAL MU'MINUN.. INNAMAL MU'MINUNAL LADZINA IDZA DZUKIRALLAHU WAJILAT QULUBUHUM, WA IDZA TULIYAT 'ALAIHIM AYATUHU ZADAT-HUM IMANA WA'ALA ROBBIHIM YATAWAKKALUN"

 
;