Senin, 27 Juni 2016

Waktu yang berlaga

Namanya unik, seunik dirinya
Namun Namanya tak seindah sifatnya.
Sifatnya yang bisa merubah gundah gulana menjadi senang bahagia.
Kutak percaya bahwa dia merubah dunia, dunia hati yang sepi diantara gersangnya pasir kini menjadi subur ditumbuhi pohon jati yang katanya tak pernah mati.
Ku kenalnya sejak awal pertama, tapi bukan jatuh cinta diawal jumpa.
Kutak bisa, kutak bisa , kutak bisa.

Pada dasarnya pohon itu akan tumbuh karena bibit yang tertanam, tak tau siapa yang menanam, yang jelas ia tumbuh begitu saja karena waktu yang berlaga.

Kupercaya bahwa ini hanya sementara, sementara karena tak ada yang menjaga, bukan aku, tentu saja dia,  ku tau bukan dia yang sengaja menanamnya, hanya aku saja yang mengira itu adalah dia.

Kelepaskan ego untuk milikinya karena ku tau siapa saya dan siapa dirinya
Kutau tak mudah mendapatkannya, maka biarlah dia hanya bagian dari yang lewat sesaat saja.

Selalu bersamanya membuat rasa nyaman itu ada, tak biasa ku menahan rindu di dada, namun ku teringat jarak ini yang bakal buat ku lupa dengan nya.
Biarlah, biarlah, biarlah

Kutau betapa dia tak menginginkan rasa ini ada, tak tau bagaimana ketika dia tahuku mengagumi nya. Mungkin saja dia akan berubah, menjauh pergi ke hutan belantara menghindariku agar ku tak semakin beda.

Lupa rasanya bagaimana awal ku mengaguminya, karena sudah biasa untukku dekat dengan mereka pria-pria, mungkin karena itu juga aku lupa bagaimana rasa kagum dari hawa kepada adam itu ada. Ku juga tak percaya bahwa ku mengaguminya.

Kurasa wajar saja ku mengaguminya, karena kini ku beranjak menjadi wanita dewasa, tapi bukan berarti kumencintanya, karena proses menjadi cinta akan lebih panjang lagi masa nya. Ini hanya rasa kagum saja, dan mungkin sementara, entahlah, biarlah waktu yang meralat semua keluh kesah.

Hallo agen samar-samar hope you like this poem, jadi ceritanya tadi malam baru ketemu sama seorang teman, yah gausah di sebutinlah ya namanya siapa. Jadi kita baru ketemu setelah beberapa bulan gak ketemu, dia temen dari kecil, dan sampek sekarang badan kami masih seperti anak kecil. Kalau uda ketemu seribu satu cerita tentang kehidupannya selalu di share ke saya. Banyak sekali yang pasti dia ceritain, salah satunya COWOK, dia selalu galau karena cowok. Garis bawahi "Galau". Iya, dia itu remaja labil yang suka gonta ganti cowok dan sering banget suka sama cowok. Nah 60% puisi diatas itu cerita tentang dia, eh puisi? Emang iya itu puisi? Yah apapun itulah. Nah terus yang 30% lagi itu fiktif belaka. Dan sisanya yang 10% itu curhatan saya. Please jangan ditanya pada bagian yang mana. Karena percuma aja, biarlah saya yang memendamnya. Nahlo, kok malah jadi baper?

9 komentar:

ıqıʞɐʍɐʞ mengatakan...

kirain kamu ngomongin cowo yang suka sama cowo

fanni mardhotillah mengatakan...

Iya itu kan cerita tentanv kamu wak.

fanni mardhotillah mengatakan...

Iya itu kan cerita tentanv kamu wak.

Unknown mengatakan...

puisi yang keren kak.. lebih keren lagi kalau tahu tentang cara membuat web , yukk disini saja.. terimakasih

fanni mardhotillah mengatakan...

Makasi. Oke saya mampir ke blog kamu

fanni mardhotillah mengatakan...

Makasi. Oke saya mampir ke blog kamu

Adlina Haezah mengatakan...

waaaaah seneng ya masih bisa ketemu temen kecil. Aku mah udah missed contact perkara hidup nomaden hihihihihihiii

fanni mardhotillah mengatakan...

Hahaha ia kak people always come and go. Fanni juga banyak yg lost contact kak tp ada beberapa sih yg masil bertahan

fanni mardhotillah mengatakan...

Hahaha ia kak people always come and go. Fanni juga banyak yg lost contact kak tp ada beberapa sih yg masil bertahan

Posting Komentar

 
;