Kamis, 29 Oktober 2015 0 komentar

Di landa stres mendadak

ALLAH IS ALREADY WRITTEN THE CHARACTERS, SCRIPT, LENGHT, AND ENDING TO YOUR FILM. YOU MUST HAVE TO PUT IN A PERFORMANCE WORTH OF JANNAH.--

Saya termasuk orang yang sulit banget buat ngutarain apa yang terjadi dengan saya secara langsung kepada orang lain, kecuali orang yang bener-bener uda buat saya nyaman banget buat cerita atau orang yang paliiiiingggg dekat dan saya percaya tentunya. tapi yang jelas selam tinggal di Jogja gak banyak saya menemukan orang seperti tersebut. Saya cenderung hanya menuliskan keluh dan kesah saya yang saya simpan dalam folder di laptop saya, sesekali saya membagi tulisan tersebut di blog, atau di kicauan pendek saya di twitter ataupun sejenisnyalah.

Dari tulisan paing atas, saya percaya bahwa apa yang terjadi dengan saya merupakan kehendak-Nya dan sudah menjadi takdir dari sang maha kuasa, dimana kita dianjurkan untuk berkeluh kesah pada-Nya, namun terkadang benar apa yang dikatakan oleh beberapa teman yang bilang, "mbok ngomong, ndak jadi gendeng." (ya ngomong dari pada gila). jadi ada beberapa faktor yang mengakibatkan kegilaan pada seseorang, salah satunya adalah memendam masalahnya sendiri tanpa berbagi dengan orang lain.

Hal tersebut membuat saya takut menjadi gila ketika saya terus menerus memendam apa yang saya rasakan, sebenarnya alasan saya memendam apa yang saya rasakan, salah satunya karena saya sendiri gak mau membuat orang lain merasa terbebani dengan masalah yang saya punya, karena sudah kenyataannya bahwa orang yang akan saya ceritakan juga memiliki masalah yang beraneka ragam.

Oke, kali ini saya berada di dalam bulan yang penuh dengan kegiatan yang terus bertubrukan sehingga dengan lapang dada, beberapa kali saya harus mengikhlaskan untuk tidak menghadiri salah satunya.

Keputusan untuk kerja part time akhirnya saya pilih, salah satu alasan kenapa saya nekat mengambil kerja tersebut adalah :
1. Di awal Semester 5 ini saya merasa lebih banyak diam di kosan tanpa melakukan sesuatu yang bermanfaat lebih, ini juga dikarenakan saya off sementara dari dunia perjual belian online (Online Shop saya)
2. Saya akan menjalani proses shooting dengan biaya perorangannya yang cukup fantastik
3. Hari saat saya mendapatakan lowongan pekerjaan, hari dimana saya berbagi dengan salah satu teman yang bernama Lina, bahwa saya ingin kerja untuk menutupi biaya praktika nanti, sehingga tidak memberatkan orang tua saya. (pilihan untuk bekerja sudah ada sebelum lowongan itu ada)
4. Saya merasa bahwa Allah menjawab doa saya, serta harapan saya yang saya katakan pada teman saya tadi.

Namun ternyata semua seolah banting setir ketika saya harus membagi diri dalam waktu saya bekerja, kuliah itu sudah pasti utama, beberapa kegiatan/acara kampus dan proses pra produksi untuk shoting yang tadi saya katakan itu. saya cukup sulit dan berat ketika saya menjadi panitia dalam sebuah acara rekrutmen unit kegiatan mahasiswa yang kebetulan saya sebagai sekretaris acara tersebut, dan saya tidak dapat hadir penuh dalam rangkaian acara yang diselenggarakan selama 2 hari tersebut. Saat itu jadwal saya bertubrukan dengan jadwal kerja saya, dan ternyata teman kerja yang lain tidak dapat menggantikan saya pada shift tersebut. Dengan perasaan yang sangat sedih saya harus mengikhlaskan ketidak hadiran saya pada hari kedua acara tersebut.

Gak hanya di situ saja, saya juga tidak bisa berperan penuh pada acara Fakultas yang sangat ditunggu-tunggu yaitu AFTA, saat itu saya juga menjadi bagian dari panitia, yaitu di bagian humas, saya hanya bisa 30% lah dari yang seharusnya dapat saya lakukan. namun mau gimana lagi, saya sudah mengambil keputusan untuk bekerja part time saat itu. Saya lebih merasa sedih ketika hari - H perhelatan tersebut dilaksanakan dan ternyata saya ada jadwal kerja yang lagi-lagi teman kerja saya yang lainnya tidak dapat menggantikan posisi saya saat itu dan sudah otomatis saya sama sekali tidak bisa hadir pada acara yang sudah saya tunggu dari 1 tahun sebelumnya. namun saya berusaha untuk menguatkan diri saya, dan berkata pada diri saya sendiri bahwa, "fan, sudah gapapa, ini bakal berlalu kok, insyaallah masih ada kesempatan lainnya, dan konsistenlah pada keputusan yang sudah diambil sebelumnya." dengan berkata seperti itu padadiri saya sendiri saya merasa mendapatkan ramuan untuk tetap tegar (kayak lagunya rossa).

Karena saya merasa semua akan berlalu kok fan, dan emang benar semua berlalu seperti itu dengan segala rintangan yang mau gak mau harus di hadapi dan sudah terlewati, akhirnya gak terasa 1 bulan sudah saya bekerja, dan timbul pertanyaan untuk saya, apakah mau melanjutkan pekerjaan ini atau tidak? sulit saat saya berada dalam 2 pilihan yang saing berkaitan dengan lainnya, saat itu saya dengan berani jujur dengan ibu saya bahwa saya dalam hampir 1 bulan terakhir bekerja part time,sebenarnya ibu saya gak begiu mempermasalahkan saya bekerjanya, namun yang dipermasalahkan apakah saya bisa mengatur jadwala saya dengan baik serta dapat beristirahat dengan cukup sehingga saya gak akan jatuh sakit.

Skip, saya akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan kembali kontrak kerja saya, saya memutuskan untuk fokus di shoting saya itu untuk bulan November. hari ini adalah 2 hari terakhir saya bekerja di tempat ini, dimana hari ini saya cukup merasa kewalahan dengan beberapa masalah yang cukup pelik, sepulang kuliah saya makan siang dengan mbak cici dan izza di kosannya mbak cici, disana saya berusaha untuk menutupi apa yang sedang saya rasakan, namun ntah apa yang terjadi dengan saya saat itu, izza dengan polosnya berkata, saya lupa kalimat apa yang tepatnya izza katakan tapi intinya dia bilanag wajah saya lesuh seperti orang yang punya banyak masalah. duh gaswat saya berusaha untuk menutupi hal demikian, saya mengalihkan ucapan izza. di kosannya kak cici. saya berusaha untuk terus menenangkan fikiran dan perasaan saya. sehabis saya makan saya mencoba untuk merebahkan badan saya di ruang tengah rumah tersebut. baru sejenak saya menadapat sms dari salah satu teman, yang kemudian dengan segera saya mendatanginya,

Ntah ada angin apa, ini bisa terjadi, saya sadar saat itu saya merasa fikiran saya kosong dan melayang ntah kemana, sepanjang jalan saya memikirkan kecelakaan yang terjadi di km. 19,5 jl parangtritis yang di share oleh beberapa teman di grup WA. dan ntah kenapa saat itu saya tersadar, saat itu saya melaju dengan motor saya mungkin dengan kecepatan 40-60km/jam, saat sedang melewati gang yang cukup sepi dengan lantai yang cukup licin, tiba-tiba ada seekor ayam yang lewat di depan saya, saya merasa iba dengan ayam tersebut kalau saya sampai menabraknya dan kemudian saya ngerem mendadak dan sesadarnya saya, saya terseret mungkin sejauh 400 cm. saya kemudian melihat sekita saya sepi tanpa seorang pun, kemudian saya berfikir, ini gak akan ada yang bakal menolongi saya, namun dengan sekali pejaman mata, ada seorang bapak-bapak yang berjalan mendekati saya dan seorang pria yang kebetulan adalah teman kuliah 1 tahun di bawah saya jalan dengan motornya dan mendekat kearah saya yang kemudian menolong saya. dan ternyata gang yang sepi tadi jadi rame karena ulah ayam yang tidak berkomunikasi dengan saya kalau dia mau menyebrang.

Banyak ibu-ibu yang kemudian datang mendekati saya dan hendak memberikan saya air minum,  suara saya goyang ketika berterima kasih dengan teman kuliah saya itu dan semakin goyang ketika menolak ajakan si ibunya. dengan sok strongnya saya, dan karena saya sudah punya janji dengan seorang teman, saya memutuskan untuk langsung melanjutkan perjalanan saya. saya gak bisa menahan rasa sedih saya, badan saya terasa bergetar dan mulai terasa pedih-pedih jambu gitu. sambil mengendarai motor saya menangis, rasanya rasa ingin menangis itu seketika melanda. tapi lagi, lagi saya merasa sok strong dan sesampai di kos teman saya itu, saya berusaha untuk terlihat tidak terjadi apa-apa, kemudian saya izin untuk ke kamar mandi dan mencuci tangan saya yang kotor karena terseret aspal tadi. didalam kamar mandi emosi ingin menangis terus ingin keluar, tapi akhirnya saya tahan, saya berusaha untuk terlihat baik-baik saja, namun karena saat itu saya ingin sekali dimanja dan dirawat saya bilang kalau tadi saya jatoh dari motor.

Perasaan saya semakin gak karuan saat jam sudah hampu mendekati angka 4, karena hari itu saya harus kerja shift jam 4, lalu saya memutuskan untuk mencoba menghubungi beberapa teman kerja lain untuk menggantikan shift saya saat itu, dan satupun yang saya hubungi tidak ada yang bisa, saya sudah pasrah, karena saat itu saya merasa gak enak atau sungkan aja ketika harus meninggalkan teman saya tersebut. tapi alhamdulillah salah satu teman yang tadi sudah saya telfon dan berkata tidak bisa kemudian menelfon saya kembali, dan menyatakan kalau dia bisa menggantikan posisi saya sampai magrib, soalnya habis magrib dia mau ada acara lagi. husssshhh saya sedikit bisa bernafas  lega,
Jumat, 23 Oktober 2015 0 komentar

TRAGEDI LAWU OKTOBER 2015

ALLAH SAVE MY LIFE......

Mungkin sebelum saya cerita tentang pengalaman hebat dan tak terlupakan ini,terlebih dahulu saya mau bagiin foto beberapa jam sebelum tragedi ini terjadi.


Gatau gimana bersyukurnya saya saat ini, kejadian itu terjadi seminggu lalu, tepatnya 18 Oktober 2015. saat itu saya dan kedua teman saya, Irvan dan kak Vita hendak turun dari pendakian kami di puncak Gunung Lawu, sekitar 5 jam sudah kami berjalan dari puncak ke bawah, tujuan kami adalah pos 2 dimana beberapa teman lainnya, yaitu mbak Susi, mas Sholeh (Pacar mbak Susi) dan bang Ragil (temen mas Soleh) menunggu di tenda. Jadi sebelum sampai di pos 2, dari puncak kami harus melewati pos 4, pos 3, pos bayangan, lalu pos 2. Saat itu sekitar jam setengah 8 malam, saya sih gak ngeliat jam tapi seingat saya sebelumnya saya mendengar suara adzan isya, saya melihat beberapa pendaki yang samar jumlahnya karena mereka berjalan di gelapnya hutan mengarah keatas, belum kami berpapasan dengan mereka dari jauh salah satu pendaki tersebut bilang, "mas, mbak naik aja lagi, gak bisa turun, pos 2 kebakaran.!", sontak saya terkejut dan lalu khawatir dengan beberapa teman kami yang ada di pos 2, lalu Irvan bertanya, "terus orang-orang yang ngecamp disana gimana mas?", dengan suara yang cukup keras masnya bilang, "wah kita gatau kelanjutan pastinya mas. uda sekarang kta naik lagi aja dulu ngumpul di pos bayangan," saya merasa panik dan entah kenapa saat itu langsun ada sinya dan ada 3 sms masuk, dari ayah, ibu dan adik saya, sms mereka semuanya sama, menanyakan keberadaan saya. sontak saya panik, ketika dalam keadaan tersebut dan keluarga saya juga bertanya tentang keberadaan saya. saya bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi??? tidak lama saya membaca sms, telfon dari ayah saya masuk, saya cuma mendengar suara Ayah yang lagi-lagi bertanya keberadaan saya, namun suara Ayah semakin lama semakin menghilang, karena saya terus berjalan menuju pos bayangan/ saya cuma bisa menjawab telfon dari Ayah saya, "Yah, ini fanni, kenapa yah, fanni gak bisa turun gunung, soalnya dibawah kebakaran." dan saya gatau apakaha Ayah saya saat itu bisa mendengar perkataan saay tersebut karena kemudian telfon mati karena gak ada sinyal.

Saya panik, dan semakin sering membacakan surat alfatihah dalam hati saya, saat itu fikiran saya uda ntah kemana-mana, sempat saya berfikir apakah saya akan tewas disana, dalam ketakutan saya terus berharap kepada-Nya, ya Allah selamatkan saya, selamatkan kami, lindungilah kami.

Sesampai di pos bayangan, ada seorang pendaki yang menyuruh untuk duduk, dan menenangkan diri masing-masing. Lalu dengan pelan ia menjelaskan tentang keadaan tersebut, pendengaran saya samar saat itu, tidak terlalu focus dengan apa yang mereka bicarakan karena saya focus mengutak atik hp saya agar mendapat sinyal dan bias menghubungi keluarga saya, namun karena sinyal tidak menjangkau tempat kami, sayapun urung menghubungi keluarga saya. Perasaan saya saat itu merasa bahwa keluarga saya sepertinya sudah tau apa yang terjadi di Gunung Lawu dan sudah pasti mereka sangat mengkhawatirkan saya. Kepanikan saya sempat semakin terlihat ketika ada seorang pendaki yang memberikan saran untuk kita segera pergi ke pos 3, karena di sana lebih aman soalnya rumput-rumput disana sudah pernah terbakar jadi sedikit kemungkinan untuk terbakar lagi. Namun pendaki lain mencoba untuk menjelaskan kembali kepada pendaki tersebut bahwa kita harus menunggu di sini, karena tadi instruksi dari bawah menyuruh kita menunggu di pos bayangan. Sontak perdebatan tersebut membuat saya panik, Belum lagi kalaupun harus terbagi kedalam 2 kelompok, yang satu pergi ke pos 3 dan kelompok lainnya tetap menuggu di pos bayangan, saya gak tahu harus milih kelompok yang mana, soalnya kalaulah harus naik ke pos 3 lagi saya merasa sudah tidak punya tenaga yang cukup, karena medan dan tempatnya cukup jauh, lagian saat itu air minum sudah mau habis, tapi kalau saya tetap di pos bayangan gimana kalau api terus menjalar ketempat kami, karena dari tempat kami berkumpul itu terlihat pembedaran cahaya dari api. Pendaki yang tadi memberi masukan untuk ke pos 3 terus memberikan saran untuk 3 semua namun pendaki lainnya tidak sependapat dengan orang tersebut, saya sih merasa wajarlah masnya tersebut, berulang kali berusaha untuk memberikan masukan agar menyelamatkan kita karena saat itu dia mendaki dengan anak laki-lakinya berumur sekitar 8-10 tahun. umur yang cukup muda untuk medaki gunung sekelas lawu.

Oke, back to topik, saya terus mencoba menghubungi keluarga saya, tapi gaga, hawa yang cukup dingin membuat imaginasi saya saat itu bermain, saya berharap Ayah saya datang dengan membawa helikopter, karena saat itu saya teringat saat kejadian tsunami 2006 silam ayah pergi dengan saudara saya naik helikopter untuk mencari saudara saya yang hilang. Belum lagi saya teringat dengan salah satu film yang berjudul …… dimana seorang anak perempuan berlibur mengunjungi gunung …….  bersama ibunya karena saat itu Ayahnya harus bertemu dengan mitra kerjanya, ada adegan dimana Ayahnya tidak bisa menghubungi anak dan istrinya tersebut yang sedang terjebak dalam tragedy gunung meletus, namun dengan insting seorang Ayah ia menemukan keluarganya tersebut dengan menggunakan helicopter, gatau kenapa saya berharap, Ayah akan datang dengan membawa helicopter lalu menyelamatkan kami semua, lalu logika saya berperang dengan imajinasi saya, berapa lama Ayah akan sampai di tempat itu, belum-belum kami telah terpanggang sampai Ayah datang. Saya masih dalam keadaan takut, saat itu saya merasa tidak siap untuk berhadapan dengan hal terburuk sekalipun, saya mencoba mendekati kak Vita dan memeluknya, saya mensuges diri saya sendiri bahwa semuanya akan aman dan baik-baik saja.

Kami semua mencoba untuk menghubungi teman-teman kami yang sudah ada dibawah dan juga orang-orang yang ada bascam, namun gagal karena gak ada sinyal. Singkat cerita ada seorang pendaki yang pergi mencari sinyal dan akhirnya ia dapat menghubungi orang-orang yang ada di bascam, lalu kami mendapat instruksi untuk turun dengan berhati-hati dan terus waspada tentu saja menggunakan masker agar tidak terhirup asap. Saya hanya pasrah saat itu dan mengikuti instruksi dari mereka, perjalanan dipimpin oleh seorang pendaki laki-laki yang sepertinya dia sudah biasa mendaki. Saya cuma bisa berdoa dan terus berdoa dalam setiap langkah saya, harapan saya hanya ingin segera menghubungi keluarga saya dan memberitakan bahwa saya dalam keadaan selamat dan sehat walafiat.

Saya gak begitu ingat berapa lama perjalanan kami sampai di pos 2, kemungkinan sih sekitar 1-2 jam, saya juga gak begitu ingat karena saat itu saya cuma berfikir harus langsung sampai di bascam dan langsung makan, soalnya saya laper banget, dan angan saya dari puncak kebawah itu saya membayang begitu sampai cam yang ada di pos 2 saya langsung makan dan bisa istrirahat sejenak lalu langsung turun dan balik ke Jogja, namun ternyata saat saya sampai di pos 2 bukanlahh makanan yang saya dapatkan, saya melihat pos 2 sudah sepi tanpa seorang pun berada di sana, dan mata saya dengan jelas melihat api yang membawa di atas kami, saya gatau itu ada dibagian mata angin mana dari pos 2 yang jelas kalau kita mengarah kebawah api ada di kiri jalan. kami beristirahat sejenak di pos 2, saya duduk mengarah di sumber kebakarab sambil meluruskan kaki, dan minta minum sama Irvan, soalnya yang bawa tas isi kebutuhan logistik kami bertiga itu is Irvan. Hati saya rasanya terus cemas dan ingin berkata, "ayo dong buruan kita turun." tapi itu cuma bisa saya ucapkan dalam hati, karena saya masih melihat teman-teman yang lain beristirahat sejenak, saya gak bisa memaksakan kehendak saya karena saya disana tidak sendirian. Tapi sebenarnya saya juga capek tapi capeknya itu ketutup sama rasa takut, dan keinginan saya untuk langsung sampai di bascam. sekitar 10 menit berhenti ketua regu melanjutkan memimpin barisan, saat itu hp saya lowbet saya gapunya alat penerangan, soalnya dari kami bertiga, saya, irvan dan kak vita kita cuma punya 2 senter, soalnya senternya kak vita ditinggal di cam, saya jalan dengan cahaya kecil dari kak vita yang menerangi jalan saya dari belakang sambil memegang tangan kak Vita dari belakang, sampai akhirnya pendaki lainnya mungkin kasihan melihat saya dan memberikan hpnya sebagai penerangan saya, saya bener-bener berterima kasih sama masnya yang uda minjemin hpnya kesaya, "makasih banyak loh ya mas."

Singkat cerita sampailah kami di cam 1, kamipun beristirahat kembali, hati saya semakin gak tenang saat melihat ternyata api telah menjalar dengan cepat dan mengarah ke kami, karena saat itu angin berhembus dengan kencang. saya semakin takut, rasanya saya ingin sekali langsung turun kebawah, tapi tidak mungkin saya meninggalkan teman-teman pendaki lainnya, saya juga gak ngebayain kalau saya jalan sendirian dan tak tau arah jalan pulang. kami semakin tidak beranjak saat ada seorang pendaki cowok yang tidak sanggup lagi berjalan, dia memutuskan untuk tinggal beristirahat disana dan berharap kami meninggalnya, namun mungkin gak semudah itu dong ya, kita berada dalam 1 posisi yang mengkhawatirkan bersama, kita berusaha untuk selamat bersama. ketua tim yang berada di paling depan merasa sangat berat kalau harus meninggalkan temannya itu, ya dong saya juga kalau diposisi mereka gak akan mau meninggalkan teman saya juga. dan akhirnya dengan memotivasi pendaki tersebut akhirnya kami berjalan lagi dengan formasi full, semua pendaki yang terjebak ikut turun, dan api lagi-lagi terlihat semakin mendekat. Saya membagi fikiran saya untuk fokus ke medan yang ada dan sesekali melihat api yang terus berkobar.

Saya merasa perjalanan menuju bascam sangat jauh, saya merasa tenaga saya sudah terkuras habis. Karena merasa perjalanan itu sangatlah jauh dan tidak sampai-sampai beberapa kali saya mengingat bagaimana perjalanan saya pada malam hari saat kami naik ke atas, saya mengingat beberapa tanda saat saya naik dan berkata pada diri sendiri, "oh ini yang kemarin, uda deket lagi kok." dan itu terus saya lakukan, tapi perjalanan emang terasa lamaaaa banget. Karena tenaga yang uda terkuras banyak, beberapa kali saya terjatuh karena medan yang turun tersebut. Perasaan untuk cepat-cepat sampai di basecamp semakin menggebu tatkala hasrat ingin pipis terus melanda, saya uda kepikiran buat pipis di celana, karena uda gak tahan lagi. Bayangin aja saya nahan sesak pipis itu dari saya di puncak, gimana rasa sakit yang saya rasakan ? Tapi seperti yang uda saya katakan, semua rasa sakit seolah musnah ketika rasa takut dan cepat-cepat ini turun lebih mendominasi, tapi karena diakhir perjalanan terasa sangat jauh, menit-menit menuju basecamp itu adalah menit-menit yang saya rasa jarum jam berputar dengan lambat seperti kehabisan baterai.
Dengan perasaan yang campur aduk, akhirnya saya sampai di anak tangga terakhir, tanpa berfikir lama saya langsung menuju kamar mandi, terdengar suara samar yang bertanya, “fanni maba? Fanni mana? Saya gak begitu memperdulikan suara tersebut, saya Cuma mau mengeluarkan yang seharus sudah keluar dari tadi.
to be continue dulu ya..............


Sabtu, 30 Mei 2015 2 komentar

JUARA ??? Apalah daya

Letih, capek, lelah yang sebenarnya sudah dirasakan oleh tubuh ini semenjak balik lagi ke Jogja, setelah 10 hari harus balik ke Medan karena ada urusan keluarga sekaligus kerjaan yang emang mengharuskan untuk pulang, dan supaya tidak menjadi teka-teki tujuan saya pulang ke Medan BUKAN untuk LIBURAN semata, namun karena keterpaksaan pekerjaan yang mau gak mau saya harus pulang. Saya bukanlah anak dari orang tua yang kaya raya sehingga dengan mudah memberikan uang secara cuma-cuma untuk saya dengan mudah pulang ke Medan tanpa ada alasan utama yang kuat. Dan ini kali pertamanya saya harus pulang ke Medan ditengah kuliah yang masih berjalan dengan sejuta tugas yang harus dikerjakan. 

Jadi saya balik ke Jogja itu pada tanggal 24 Mei 2015 dan sejak itulah saya merasa untuk kudu, harus, wajib untuk langsung menjalankan aktivitas saya yang sudah saya tinggalkan selama 10 hari, karena saya berfikir untuk tidak lepas tanggung jawab dengan segala pekerjaan saya apapun bentuknya. Karena sebenarnya saat saya berada di Medanpun sebenarnya fikiran saya terus terbagi antara pekerjaan di Medan dan segala bentuk kegiatan saya di Jogja. Maka dari itu dari bandara saya langsung ke kontrakan untuk meletakkan barang-barang dan kemudian tanpa berfikir banyak saya harus kerumah bude yang berada di Sleman (Perjalanan sekitar 1,5 jam dengan naik motor lah) untuk hanya sekedar memberikan oleh-oleh. Karena saya fikir esok hari gak akan sempat saya untuk mengantarkannya karena jadwal kuliah yang begitu padatnya. Di rumahnya Bude saya juga gaterlalu lama, karena saya terburu-buru untuk mengurus kebutuhan shooting kelompok saya, antara lain saya harus kembali ketempat persewaan alat untuk memastikan beberapa alat, kemudian saya juga harus ke tempat persewaan lainnya dan lalu berniat untuk kembali lagi ke kontrakan untuk mandi sejenak karena saya rasa saat itu saya merasa sangat gerah, namun tak kunjung angan di junjung saya harus segera ke set lokasi tempat dimana saya akan shooting karena disana beberapa teman-teman dengan bekerja untuk membangun set artistik film kami nantinya. Alhasil sampai adzan magrib berkumandang saya masih harus tetap disana dengan masih memakai baju yang saya kenakan dari Medan. Rasanya pingin banget balik ke kos terus mandi dan ganti baju pastinya, rasaya saat itu badan uda baunya kayak ragi yang didiemin betaun-taun, and than akhirnya kita semua pulang dan saat itu saya merasa merdeka banget, dengan sesegera mugkin karena saya juga harus di kejar waktu karena sudah janjian sama Ridwan jam 7 dia bakal jemput saya, secepat mungkin saya harus mandi, solat dan persiapan untuk pergi. and than semua berlalu gitu aja dan akhirnya saya bisa nemani Ridwan yang saat itu minta ditemeni untuk datang ke acara nonton barenganya anak-anak UIN Sunan Kalijaga Jogja. jadi ceritanya film kita itu di screening dan bakal ada sesi untuk diskusinya gitu, nah gatau kenapa, posisinya Ridwan ini anaknya agak pemalu kalau di depan umum, jadi dia mengajak saya untuk yah nemeni dia lah. Screening seperti biasanya screening, acaranya molor banget tapi gak apa-apa deh seenggaknya ketika melihat antusias temen-teman yang nonton keknya ngerasa capeknya itu sekejap luntur dengan sendirinya. screening dan diskusi berjalan lancari sampailah saya di kosan kembali sekitar jam 12 an deh, saya juga gak begitu melihat jam jadi gak begitu tau jam berapa. heheheh. akhirnya hari itu berganti dengan hari berikutnya.


Sabtu, 25 April 2015 0 komentar

Terbiasa

Raga ini terbiasa jauh darimu yang jauh di sana. yah kamu, kamu yang jauh di sana, kamu yang dulu saya banggakan akan kebiasaanmu yang selalu ada buat saya, kamu sahabat terbaik saya, namun sekarang sudah berubah, kita jauh, jauh karena jarak, jauh karena tempat, jauh karena waktu. impian yang dulu kita rajut bersama untuk dapat selalu ada satu sama lain, kini hancur, sirna, musnah sudah dimakan oleh waktu yang seakan membuat kamu hilang dari pandangan saya, dari fikiran yang dulunya selalu aku fikirkan.

Apa kamu?? Jangan hanya melihat saya dari frame foto yang cuma berukuran tidak lebih besar dari frame wajah saya. Sini kamu, datang kesini kalau kamu emang ingin terus bersahabat dengan saya. Jangan hanya tersenyum.
Kamu pembohongkan? Seharusnya kamu ada sekarang, saat saya sendiri di kota orang. Mana janjimu yang kamu bilang akan terus menjaga saya, jadi teman terbaik saya, suka duka kita sama-sama. Mana janji itu? Sirna sudahkah? Sirna karena jarak. Apa tidak bisakah kau jalani daratan itu, lari dan sebrangi lautan itu agar dapat kau tepati janji mu. Sudahlah emang benar yang kau katakan bahwa dunia ini emang sementara, begitu juga dengan semua janjimu yang semua tinggi tiada tara namun hanya sekejap sirna sudah.

Aagh dasar omong kosong belaka, tak adakah penyesalanmu akan hal ini??? apakah hari-hari mu lebih indah dengan keadaan tidak ada orang menyebalkan yang hampir setiap malam menelfonmu hanya untuk menceritakan pengalamannya satu harian penuh atas segala kegiatannya tanpa terlewatkan sekalipun? apakah kini kamu lebih menikmati hari-hari mu tanpa dia orang yang kamu ketahui paling cengeng, iya, emang hanya kamu yang tahu betapa cengengnya dia, betapa lemahnya dia, karena tidak sedikitpun dia memakai topengnya ketika bersamamu. orang lain dengan bangga mengatakan bahwa dia adalah wanita yang kuat yang selalu bisa menjalankan semua keadan dengan tenang dan selalu bisa keluar dari permasalahan yang teramat dalam. ketahuilah kamulah satu-satunya orang yang tau betapa jahatnya dia, betapa egoisnya dia, betapa hinanya dia, betapa berdosanya dia, betapa beratnya hidup dia, dan cuma kamu yang tau betapa pandainya dia menutupi itu semua didepan orang banyak.

Tarian gemetar tubuh ini tak lagi mendengar suara mu yang biasa menenangkan 
0 komentar

MENGANALISIS PENAMPILAN DIRI MELALUI FOTO DAN STATUS


Sebelumnya saya juga pernah membahas tentang mata kuliah kapita selekta, nah kali ini saya akan share tentang tugas UTS saya untuk mata kuliah kapita selekta, tugasnya adalah menganalisis penampilan diri melalui foto dan status yang diupload oleh seseorang di sosial media.


Dalam foto yang diunggah oleh Gilang kresnawan (orang yang berada ditengah pada foto) pada account Instagramnya dan kemudian dengan sengaja ia share di account facebooknya ini merupakan foto yang ingin menampilkan dirinya dengan kedua pria yang sedang bersamanya di salah satu tempat yang terlihat indah untuk dilihat dari sudut atas tempat tersebut.

1.       PROPERTI
Pengkomposisian warna pada foto memberikan kesan cerah dengan didominasi oleh warna hijau dari rumput-rumput yang menjadi baground, sehingga dengan sempurna foto ini menunjukkan “mood clour” (Keserasian warna) yang berhasil menunjukkan keindahan walaupun hanya foto di tengah rerumputan.
Foto ini memperlihatkan 3 orang yang sedang berdiri dengan beberapa perlengkapan seperti controler djiphantom, foto viewer Dronepilot dengan stand yang cukup tinggi, tas stand dronepilot berwarna hitam, dan tas coklat berbentuk persegi.
Dari properti yang digunakan terlihat bahwa dengan sengaja mereka pergi kesuatu tempat untuk mengeksplorasi alat yang mereka gunakan dengan alam yang terbentang dengan indahnya. Dari properti yang ada pada foto ini juga memperlihatkan mereka tidak hanya bertiga saja untuk datang ketempat tersebut, namun dengan beberapa orang lainnya karena salah satu objek manusia yang memakai baju berwarna hitam memegang alat radio komunikasi yaitu HT. Biasanya orang yang menggunakan HT (Handle Talkie) adalah orang yang sudah cukup profesional atau orang yang memerlukan berkomunikasi kepada orang lain dengan cepat dan tidak menggunakan telpon celullar agar dapat berkoordinasi dengan baik serta dapat memantau keadaan yang terjadi serta dapat memberikan informasi atau koordinasi mobile team secara serentak kepada semua pihak yang memantaunya sehingga sangat besar kemungkinan bahwa mereka pergi ke tempat tersebut bersama dengan team yang cukup banyak anggotanya.

Dari jumlah anggota yang cukup banyak serta penggunaan alat-alat yang dikatakan masih jarang dimiliki orang lain apalagi orang yang kurang mengetahui perkembangan zaman dengan alat yang semakin canggih tidak menutup kemungkinan bahwa mereka adalah sekelompok orang-orang yang menyukai dunia Photography ataupun videography atau bahkan mereka adalah sekelompok orang yang menyukai alam bebas dan juga olahraga-olahraga outdoor, karena kamera yang digunakan adalah kamera yang dapat merekan gambar dan juga video yaitu action camera, yaitu kamera yang digunakan untuk aktivitas luar ruangan (biasanya) yang sangat cocok digunakan untuk orang yang suka berpetualang dan olahraga outdoor.


2.       SETTING
Teknik pengambilan gambar ini, sang juru kamera meletakkan kamera di atas objek dengan kemiringan sekitar 120 derajat kearah depan objek. Selain itu jarak yang cukup jauh juga memperlihatkan objek menjadi sangat kecil di tengah luasnya bentangan rerumputan sebagai baground yang ada disekeliling tempat pada foto tersebut, dan biasanya teknik pengambilan gambar seperti ini ingin menerangkan kesan luas dari tempat yang sedang menjadi latar dari foto tersebut dan terlihat juga dengan ruang tajam pada foto yang menggunakan DOF luas agar dapat memperlihatkan semua objek yang ada pada foto dengan jelas dan tidak memfokuskan pada satu titik saja.

3.       GUESTURE
Setiap orang pada umumnya ingin memperlihatkan guesture aksi tubuh yang terbaik yang mereka miliki agar terlihat enak dilihat. Menurut salah satu website guesture adalah salah satu bentuk komunikasi non verbal dengan aksi tubuh yang terlihta mengkomunikasi pesan-pesan tertentu. Pada foto terlihat 3 orang pria yang sedang berdiri dengan jarak yang tidak begitu jauh dengan arah pandang yang sama yakni melihat keatas atau spot dari pengambilan gambar melalui kamera, ini juga memperlihatkan bahwa foto diambil dengan dengan sengaja namun tidak diketahui oleh ketiga objek pada foto. Dari foto yang diambil terlihat dari guesture tubuh mereka juga menunjukkan foto ini diambil pada saat  mereka sedang mencoba atau mengeksplorasi alat yang mereka miliki ini terlihat dari susunan berdiri mereka dan gaya yang mereka tampilkan hanya sebatas berdiri sambil melihat keatas. Terlihat juga bahasa tubuh tubuh yang ditampilkan orang yang paling depan terlihat seperti ingin melangkah karena posisi kaki sebelah kiri maju kedepan. Dan terlihat juga orang yang membawa HT (baju berwarna hitam) sedang menggunakan HT nya untuk berkomunikasi dengan anggota lainnya jadi sangat terlihat foto ini
Pengambilan gambar dari sudut atas memperlihatkan objek atau manusia yang ada dalam foto terlihat kecil ditengah luasnya bentangan rumput.
Terlihat bahasa tubuh yang ditampilkan oleh orang yang berdiri ditengah bahwa dia adalah pelaku ataupun juru kamera yang mengambil foto tersebut, karena dengan posisi tubuh yang memegang sesuatu yaitu remote control untuk membidik gambar dari kamera yang digunakan.


Pada foto yang sama Gilang Kresnawan juga memberikan caption atau keterangan yaitu : “Selfie yuks #djiphantom #djiphantomindonesia #drone #djimoments #GoPro#goproidmedan #goprorealm #aerial_photography”.
1.       PROPERTI
Dari caption terlihat jelas bahwa sudah sangat terlihat bahwa alat yang digunakan adalah alat-alat yang terlihat profesionan untuk orang yang menyukai duni fotografi ataupun videografi. Dari caption Gilang juga ingin memperkenalkan kepada publik atas foto yang di ambil menggunakan djiphantom dan GoPro, karena pada caption Gilang memberikan tanda Hashtag (#), karena foto ini sejatinya diupload di Instagram, dimana biasanya orang-orang yang mengupload foto di Instagram menggunakan tanda seperti itu karena ketika kita menggunakan kata-kata tertentu yang bisa dikatakan itu adalah kata-kata populer dalam Instagram dengan Hashtag, dapat dengan mudah pengguna Instagram lainnya untuk mengakses foto yang anda upload, karena ketika kita mengetuk hashtag tersebut akan menunjukkan semua foto dan video yang sudah diunggah pengguna lain dengan hashtag tersebut. Dari sini dapat dilihat Gilang ingin banyak orang dapat melihat gambarnya ketika pengguna lainnya menjadi dengan Hashtag kata tersebut. Hashtag-hashtag yang diberikan Gilang menunjukkan alata-alat yang ia gunakan dalam pengambilan gambar tersebu, sehingga dengan mudah ia memberikan info dengan menggunakan apa foto itu diambil.

2.       SETTING
Pada Hashtag Gilang juga menjelaskan dimana foto itu diambil, karena gilang memberikan kalimat #goproidmedan,  sehingga tempat mereka foto adalah di kota Medan, gilang juga menjelaskan bahwa pada foto gilang mengajak mereka untuk berselfie bersama.

3.       GUESTURE

Pada caption tertulis “Selfie yuks”, ia seakan mengajak kedua orang yang berdiri disekitarnya untuk berselfie ataupun potret diri bersama saat keduanya sedang melakukan sesuatu sehingga hanya sempat untuk melihat keatas tanpa bergaya dengan sedemikian rupa.
Jumat, 03 April 2015 0 komentar

Membuat Website


Sebelum memulai untuk menggunakan atau membuat website, lebih baik kita mengenal tentang apa itu website? Website adalah kumpulan dari halaman - halaman situs, yang terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web ( WWW ) di dalam Internet.
Dari pengertian di atas, website dapat dibagi menjadi tiga ditinjai dari penggunaannya, yaitu :
1.       Website Statis
Dari namanya saja statis, berarti tidak berubah, yang tidak berubah adalah halamannya, ini berarti untuk melakukan perubahan pada halaman web dilakukan secara manual dengan mengedit code yang menjadi struktur dari website tersebut.
2.       Website Dinamis
Nah jenis web ini kebalikan dari website statis, yakni web yang secara struktur diperuntukan untuk update sesering mungkin Biasanya selain utama yang bisa diakses oleh user pada umumnya, juga disediakan halaman backend untuk mengedit kontent dari website. Contoh umum mengenai website dinamis adalah web berita atau web portal yang didalamnya terdapat fasilitas berita, polling dan sebagainya.
3.       Website Interaktif
Berbeda dengan kedua jenis web di atas. Web interaktif ini sedang booming. Salah satu contonya adalah blog dan forum. Di website ini user bisa berinteraksi dengan orang lain bertujuan untuk berdiskusi dan beradu argument dengan memiliki moderator.
Dari Jenis diatas yang paling sering digunakan dalam dunia perdagangan online adalah Website Dinamis, karena costumer membutuhkan update ataupun perubahan-perubahan dari barang apa saja yang dijual, model terbaru sampai testimony dari pelanggan lain. Namun tidak menutup kemungkinan agar kita memadupadankan jenis-jenis website diatas, karena dari jenis diatas terdapat kelebihan dan kekurangan tersendiri. Inovasi lain adalah kita membuat website dinamis, namun ada halaman sendiri yang didesign seperti website interaktif agar pelanggan dapat berkomunikasi dengan admin untuk bertanya langsung mengenai product yang dihadirkan.  ini hanyalah pilihan yang dapat diambil karena biasanya website yang sudah ada hanyalah tempat untuk melihat katalog ataupun memesan barang saja. Biasanya online shop lainnya menggunakan personal massage seperti Blackberry Massanger, Whatsapp, SMS, ataupun via call. Adanya halaman sebagai forum ini juga bertujuan agar pelanggan dapat melihat langsung apa saja informasi dari pertanyaan dan jawaban yang telah terjadi.
Sebelum menentukan content apa saja yang terdapat dalam website sebaiknya kita mengetahui apa saja manfaat pembuatan website untuk perusahaan dan pelanggan atau apa saja yang dibutuhkan dalam website yang ada.
A.      PERUSAHAAN
1.       Memperluas promosi, dengan adanya website maka kita dapat memperluas promosi produk yang dijual agar lebih banyak dikenal oleh masyarakat. Nah dengan luasnya promosi, maka otomatis seiring berjalannya waktu akan meningkatkan penjualan perusahaan.
2.       Dapat diakses 24 jam nonstop guna untuk terus mempromosikan product.
3.       Media pengenalan perusahaan, karena dengan website kita dapat mengenalkan perusahaan seperti bergerak dibidang apa, sejarah berdiri dan lain sebagainya.
B.      PELANGGAN
1.       Dengan mudah mendapatkan informasi.
2.       Memudahkan pelanggan untuk mencari tahu tentang product, dari harga sampai bahan yang digunakan
3.       Memudahkan untuk pemasanan.
Kamis, 02 April 2015 0 komentar

Happy Birthday Mama

Dia bukan sosok wanita yang bergelar S1, S2 atau bahkan S3, dia juga bukan superwoman, dia bukan sosok wanita yang anggun, dia bukan sosok wanita yang banyak harta, dia hanya manusia biasa yang menjadi sangat luar biasa dimata anak-anaknya. mungkin semua anak menganggap bahwa ibu mereka adalah ibu yang terbaik di dunia, begitu juga kami, kami menganggap mamak adalah ibu yang paling terterterbaik di dunia. tapi kami punya cerita sendiri tentang mamak kami yang emang sangat luar biasa.
Banyak sebutan yang kami berikan kepadanya, mama, bunda, ibunda, mamake, ma'e, mami, tapi panggilan mamaklah yang paling sering kami gunakan untuk bisa akrab dengannya. Mamak menjadi panggilan sayang kami kepadanya, biasanya sebutan mamak emang digunakan untuk memanggil ibu yang melahirkan kita ataupun orang tua kita. tapi bagi kami mamak bukan hanya sebagai orang tua, tapi mamak juga sebagai sahabat, guru, teman bercanda, teman berantem, teman jalan, dokter, dan dia juga bisa menjadi superhero buat kami.
begitu hebatnya mamak buat kami, dia melahirkan 4 anak yang kini semakin tumbuh menjadi dewasa, dan lagi mamak begitu hebat saat melahirkan aank ke 3 yang lahir secara bersamaan dengan jarak waktu 10 menit dengan persalinan normal. yup setelah memiliki anak pertama dan kedua berjenis kelamin perempuan, mamak mendapat rezeki memiliki anak kembar cewek dan cowok. saat itu tahun 2000. Saat itu kondisi perekonomian sangat menurun, ketika kami masih numpang dirumah kaka ipar mama dan harus segera pindah secepat mungkin kerumah kami yang sekarang sangat saya rindukan suasanya, namun saat itu bentuk rumah masih jauh dari layak, rumahnya belum selesai dibangun, tapi karena satu dan lain hal kami harus pindah kesitu, belum ada listrik, ibaratnya ruamh itu masih kerangkanya yang berdiri, tapi gatau kenapa saat itu mama selalu berusaha untuk memberikan kami yang terbaik dan selalu membuat kami untuk terus bersyukur kepada Allah.
Saat itu mama harus mengurus ke empat anaknya, ia mengerjakan pekerjaan rumahnya sendiri dan terus merawat anak kembarnya yang masih bayi, karena ayah harus kerja satu harian untuk kami. yang saya sangat ingat saat itu mama harus menggendong anak kembarnya secara bersamaan, jadi yang cewek disebelah kanan dan yang cowok disebelah kiri, begitu sepanjang hari.
Hal lain yang gak bisa dilupakan dari si mamak adalah, jadi dulu mamak itu mengajarkan kami untuk menabung dan terus menabung, apalagi kalau ada barang atau sesuatu yang ingin dibeli. jadi ceritanya setiap kali kami menginginkan sesuatu gak ujuk-ujuk langsung bisa dibeliin sama si mamak dan ayah, kami harus ada ritual menabung dengan uang jajan yang dikasi sampai uangnya terkumpul dan baru bisa kebeli itu barang. Dan suatu hari saat itu didekat rumah lagi musimnya main Scooter (ituloh yang dipakai sama Teletubies) nah anak-anak sekeliling rumah saya sudah pada beli, bagus-bagus banget, nah saat itu saya lupa harganya, tapi yang jelas harganya itu sangat mahal banget. terus saya bilang sama mamak. "Mak, kepingin skuter mak." dan jawaban mamak yang selalu menjadi senjatanya ketika kami meminta sesuatu dan akan selalu saya ingat adalah "Iya nak, ntar ya ntar, biarin aja orang itu punya dulu, ntar kalau punya orang itu uda jelek, punya kalian masih baru." kebayang gak agen samar-samar betapa jagonya si mama memanipulasi kalimat tanpa menunjukkan bahwa dia sebenarnya gak punya uang untuk membelinya. Saat itu saya merasa, "ih iya juga yah." dan saya merasa, yauda gapapa dan gak berkecil hati, dan tapi nyatanya sampai skuter mereka sudah rusak, mungkin sekarang sudah di tumpukan barang ronsokan, sampai sekarang gak kebeli tuh skuter. hahahahah, masih banyak deh cerita dibalik hebatnya mamak saya. saya yakin mamak agen samar-samar semua juga hebat-hebat dimata agen samar-samar semua

Nah ini ada video yang saya buat untuk mama di ulang tahun nya kali ini. hiraukan saja suara-suara yang gak enak didengar soalnya suara saya gak sebagus suara si mama yang emang penyanyi. Tapi cuma ini yang bisa saya berikan buat mamak saya, dari kejauhan sini saya selalu berharap mama sehat, mama selalu menjadi kebanggaan kami. Ma, fanni kangen mama dan keluarga yang di Medan. Fanni sayang banget. Mohon maaf ya ma kalau fanni belum bisa memberikan apa-apa untuk mama.



"uda, makasi ya dok lagunya, uda kewajiban orang tua untuk selalu menyayangi anaknya itu yang bisa mama berikan pendidikan ilmu." balasan sms mama sehabis melihat video yang di unggah di Youtube.
Selasa, 31 Maret 2015 0 komentar

Espektasi - Realita

Kadang saya gak tau apa yang membuat saya kurang bersyukur, padahal tuhan begitu murahnya memberikan apa yang saya butuhkan, kebahagian, pendidikan, barang-barang mewah, yang saya yakin masih banyak orang yang tidak sebegitu beruntung seperti saya. Kadang saya merasa sedih ketika sendiri melanda karena jauh dari keluarga yang berada di pulau sebrang sana, saya sedih, menangis terisak-isak sampai mata ini berubah seperti disengat lebah. Namun setelahnya saya harus sadar bahwa apa yang saya tangisi? apakah dengan terus-terus menangis akan merubah keadaan dan membuat saya tiba-tiba akan ketemu sama keluarga saya yang bakal membuat tangis menjadi canda dan tawa??? apakah itu akan terjadi? TIDAK!!! tangis hanya luapan rasa yang berlebihan dan tidak bisa disampaikan kepada orang lain sehingga tidak sanggup untuk merasakannya sendiri akhirnya hanya air mata yang harus jatuh dipipi. Saya sadar keputusan untuk merantau jauh dar keluarga adalah pilihan saya yang sudah saya fikirkan sematang-matangnya.


Tapi espektasi gak selamanya sesuai dengan realita, jadi sebelumnya waktu saya masih sekolah saya emang uda ngincer beberapa universitas ataupun institut yang salah satunya sekarang menjadi kampus tempat saya menghabiskan sebagian waktu saya untuk serius belajar. Oke jadi dulu ada beberapa Jurusan yang saya incar yaitu, Psikologi, Arsitek, DKV, dan Televisi. Tuhan terus memberikan jalannya kepada saya untuk mencapai salah satu jurusan yang saya mau tersebut. emang gak mudah sih, pasti sudah banyak lika-liku yang dijalani, salah satunya tidak lulus di SNMPTN, gak masuk verifikasi untuk wawancara dan lain sebagainya. Tapi saat itu saya terus berusaha dan berdoa pastinya agar selalu diberikan yang terbaik dan menjadi mula untuk mencapai kesuksesan, dan akhirnya dengan perjalanan yang cukup panjang, saya diterima di institut negeri yang diimpikan. Betapa bersyukurnya saya saat itu, tuhan menjawab apa yang saya harapkan. 

"Ya allah ini pinta saya, saya sangat berharap untuk dapat lulus di ISI Yogya 2013. Saya nggak tau mana jalan terbaikMu untuk saya, tapi yang jelas saya ingin membanggakan orang tua saya sekarang dan selamanya. Saya juga ndak tau apa dibalik kegagalan saya kemarin, saya gagal mengikuti ujian jalur khusus ISI, saya gagal mengikuti SNMPTN ITB, namun saya berusaha untuk selalu optimis dan bersyukur. Namun kadang saya berfikir kenapa orang lain bisa lebih beruntung dari saya. Saya juga ingin bahagia dengan apa yang saya inginkan, tuhan. Saya serahkan semua padaMu, sekarang saya berharap saya lulus S1 Televisi Reguler ISI 2013-Amin"

Kutipan diatas adalah isi dari memo saya yang saya tulis di HP pada tanggal 29 Mei 2013.  Dari memo tersebut saya sadar betapa memohonnya saya kepada tuhan agar mendapatkan yang terbaik untuk saya, dan kala itu mungkin dalam fikiran saya, yang terbaik adalah saya bahagia dengan pilihan saya yang sudah diimpi-impikan sebelumya dan betapa berharapnya saya agar dapat kuliah di luar kota, yaitu Yogyakarta.

Saat itu dengan perasaan yang sangat menggebu-gebu saya selalu mencari tau tentang info penerimaan mahasiswa baru dari searching di internet sampai tanya-tanya senior yang sudah kuliah di ISI, dan mungkin saat itu senior saya juga bosan kali ya dengan seribu pertanyaan dari saya yang terus diutarakan kepadanya. hahaha karena saya yakin saat itu niat saya untuk kuliah di Jogja sangat besar dan sudah menjadi keyakinan yang bulatlatlat.

Apalagi gak begitu sulit buat saya untuk meyakini orang tua saya agar saya dapat merantau jauh dari rumah walaupun kalau ayah bilang saya termasuk anak yang manja. Namun orang tua saya yang berpendirian bahwa akan selalu mensupport anak-anaknya untuk melakukan hal-hal yang positif apalagi hal tersebut dilakukan untuk menunjang kesuksesan dan cita-cita sang anak. saat itu kedua orang tua saya haya berpesan, "Fanni belajar yang tekun dan selalu berdoa agar mama sama ayah selalu diberi kesehatan dan rezeki biar fanni bisa kuliah di sana." Yup, saya emang bukan anak dari orang tua yang memiliki harta kekayaan yang melimpah, namun bagi orang tua saya pendidikan adalah salah satu hal yang terpenting yang harus diberikan kepada anak, jadi orang tua saya terus berusaha agar saya bisa kuliah ditempat yang saya inginkan. Karena dari pengalaman sekitar saya, banyak teman-teman saya yang ingin dapat kuliah di luar kota, sama halnya seperti saya, namun mereka tidak mendapat izin dari orang tua mereka, bukan karena alasan orang tua mereka tidak mampu, namun mereka tidak mendapat izin untuk dapat merantau jauh dari rumah oleh orang tua mereka. Ayah saya juga pernah berkata, "Ayah ngasi kepercayaan buat fanni biar bisa sekolah dengan sebaik-baiknya sampai harus merantau, ayah selalu support hal positiv yang dilakukan anak-anak Ayah, Ayah selalu percaya dengan apa yang kalian lakukan, tapi ingat jagalah kepercayaan Ayah dan Mama, sekali saja kalian membuat Ayah dan Mama kecewa, akan sulit untuk mengembalikan kepercayaan tersebut." Karena Ayah juga pernah cerita bahwa beberapa anak dari teman Ayah nggak bisa membuat orang tuanya bangga, bahkan mereka yang memiliki uang berlebih sampai harus menyekolahkan anaknya di tempat yang ternama tidak dapat dibalas dengan kebaikan sama sang anak. Ini adalah salah satu contoh kebalikan dari cerita diatas, ada orang tua yang memperbolehkan anaknya untuk kuliah kemanapun ia inginkan dan sudah pasti ada biaya yang disediakan, tapi ternyata sang anak tidak mengindahkan hal tersebut. Apa yang terjadi, bagi saya semua emang harus seimbang, kemauan sang anak dan kemampuan orang tua, begitu juga sebaliknya.

Nah cukup adil bukan?? bagi saya, tuhan telah mengabulkan permintaan saya saat itu, dari situ pula saya terus berusaha untuk memberikan yang terbaik dan berusaha untuk membuat orang tua saya tidak kecewa apalagi sampai meneteskan air mata karena kesalahan saya. Saya terus berusaha melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan, saya belajar, terus berlatih, membaca banyak hal dan yang pasti untuk terus berusaha bersyukur. Karena bagi saya saat itu, hanya dengan mensyukuri nikmat yang ada supaya bisa menghasilkan kebahagiaan yang sempurna. Saya mensyukuri nikmat itu saya bisa kuliah dengan naik sepeda walaupun beberapa kali selalu terjadi masalah dengan sepeda saya dari bannya bocor, sampai jari-jarinya longgar karena saat pertama kali saya masuk kuliah masih banyak tuh anak-anak yang pergi kuliah dengan jalan kaki. Karena saat itu ibu saya hanya sanggup untuk membelikan saya sepeda supaya ke kampusnya bisa lebih cepat dan kalau mau makan dan lainnya gak perlu jalan sendirian.

Saya sangat menikmati hari-hari saya, walaupun saat itu saya belum terlalu banyak memiliki teman dan tau beberapa senior. Saat saya merasa sepi saya mencoba untuk menghibur diri dengan nonton tv, nonton film, nulis naskah, nulis blog, ikut shooting, datang ke kegiatan kampus, sampai jalan-jalan keliling bantul naik sepeda sendirian (sepeda saya bukan sepeda gunung ataupun sepeda lipat yang kini dipakai sama anak-anak remaja, sepeda saya biasanya disebut sepeda mini).

Lambat laun sebagai makhluk yang tidak pernah puas, saya pun mengeluh dengan keadaan, aktifitas yang banyak dan padat dari beberapa organisasi yang saya ikuti dikampus, ngerjai tugas, shooting sampingan, sampai freelance membuat saya terus dikejar oleh waktu. Saya merasa sudah sedikit capek bila terus-terusan pergi ketempat yang jauh dengan mengayuh sepeda. Sampai pada saat itu saya ikut projectan shooting dan saya adalah satu-satunya mahasiswa 2013 yang ikut dalam shooting tersebut, oke mau gak mau saya harus mandiri karena saya termasuk tipe orang yang sungkan untuk minta tolong sama orang lain, takut menyusahkan soalnya. Jadi saat itu kita harus shooting dijalan Bantul (lumayan jauh sih dari kos saya dulu), karena saat itu konteksnya adalah pekerjaan, otomatis saya dituntut untuk profesional dong ya, saya pikir saya harus mandiri untuk datang ke lokasi shooting sendiri dan gak minta jemput, saya rasa terlalu manja sekali saya sehingga harus minta jemput, lagian saya masih punya sepeda dan bisa pergi sendirian. Saat itu seperti biasa shooting kan gak ingat waktu kan ya, sampai pulang malam, dan saya naik sepeda sendiri dari basecamp tempat evaluasi, dan jalannya itu sepi banget, kanan kiri nya sawah dan saya yang penakut ini harus memberanikan diri untuk naik sepeda pulang ke kosan dengan suges takut tiba-tiba ada seseorang yang duduk di boncengan belakang sepeda saya. Dari situ saya merasa sepertinya butuh motor deh, tapi gakgak, gak boleh ngeluh harus tetap dijalanni, gak boleh manja.

Tapi gatau kenapa semakin kesini dan semakin kesini kadang rasa kangen itu gak bisa dibendung lagi, apalagi saat merasa sendiri dan hanya ingin sendiri yang ada bukannya ingin mencari kesenangan hati tapi kini lebih milih untuk intropeksi diri apakah diri ini sudah cukup berarti untuk keluarga disana yang menanti??? Merekalah penyemangat dan yang selalu membuah saya kuat, mereka yang selalu berbuat saat sakit merindu itu kumat, mereka memberikan celoteh canda tawa, apalagi ayah yang selalu memberikan wejangan penggairah untuk jauh dari rumah dan mencapai cita-cita. Mereka adalah orang-orang yang dengan tulus tanpa pamri menyayangi dan selalu ada dalam hati. tapi apakah mereka sesempurna ini? tidak, mereka sama seperti manusia lain, yang membedakan hanya posisi mereka bagi saya yang sangat membutuhkan mereka.

Sampai sekarang saya sudah menjalani sampai semester 4 atau tahun kedua, saya rasa merantau itu bukan hal yang sulit dan pahit tapi bagaimana cara untuk terus fokus dan bertahan dari putaran roda yang yakinlah bakal terus berputar. Suka duka sudah pasti saya dan semua orang rasakan, masih banyak cerita yang pastinya selalu menjadi pelajaran bagi saya, namun kini selalu berusaha mensyukuri nikmat tuhan inilah yang menjadi pelajaran yang sangat besar untuk saya jalani.

Semua harus tetap dijalani, siapa suruh memilih keadaan ini??? semua sudah menjadi takdiri diri, bahagia itu hanya menyukuri nikmat illahi, dan berjanji sukses ini hanya untuk mereka yang ada untuk hidup ini. 
Sabtu, 28 Maret 2015 2 komentar

Swaragama Broadcaster Competition

Oke, pagi itu di grup Whatsapp kelas rame banget yang pada ngajakin buat dateng ke Swaragama Broadcaster Competition, tadinya emang uda niat banget buat dateng ke acara itu, karena sebelumnya teman-teman sama senior-senior uda gembor-gembor soal acara ini. saya pun merasa sudah mulai jarang datang ke acara kampus karena kegiatan lainnya di luar kampus. tapi gak kala pagi itu niat saya bulat untuk aktif lagi ke acara kampus, kalau bukan kita, mahasiswanya siapa lagi yang menyemarakkan acara-acara kampus begini. hehehehe. :) semangat sangat menggebu-gebu, tapi kasur dan fasilitas wifi di kamar membuat badan ini terasa ingin terus bersantai, alhasil acaranya dimulai jam 9 pagi dan LOL saya baru mandi jam 9. oke ini jangan ditiru ya agen samar-samar. hehehe harus belajar buat tepat waktu dan gak ngaret. hihihi

Pagi itu saya janjian sama mbak Susy (teman satu kelas saya) untuk datang keacara tersebut, dan saya menjemput mbak Susy di kosnya yang gak jauh dari kontrakan saya. Berkendara dengan santai kita menuju kampus yang juga gak begitu jauh dari tempat tinggal kita. Seperti biasa kita parkir motor di sisi selatan gedung dekanat fakultas seni media rekam dan naik ke lantai 3, yup menuju ruang Auvi, tempat kita bisa join ke acara yang sudah di penuhi mahasiswa yang ikut berpartisipasi di Swaragama Broadcaster Competition ataupun yang cuma ikut free classnya doang, seperti saya ini.

Sebelum masuk ke ruangan, seperti biasa kita harus mengisi daftar hadir, didaftar hadir itu kita harus mengisi nama lengkap, username twitter, no Hp dan masi ada lagi saya lupa. Ini menarik perhatian saya kala itu, di daftar hadir kita mengisi username twitter kita, Saat ini menurut saya sosial media emang lagi merajai dunia, tapi menurut saya ini juga bisa menjadi hal yang positif karena dengan ini kita bisa dengan cepat mengakses sesuatu, Sosial media bagi saya juga bisa meningkatkan eksistensi seseorang, apalagi sosial media dalam hal ini twitter merupakan media penyebaran informasi yang singkat, padat, dan real time. Tapi harus dipergunakan dengan sebaik-baiknya ya agen samar-samar.

Oke, back to topic nah, karena saya baru mandi di jam 9 yaitu jam dimana acara itu dimulai otomatis saya telat menghadiri acara tersebut, tapi seenggaknya saya masi tetap bisa mendengarkan beberapa materi dari pemateri yaitu Bang Vian, dia itu penyiar  . Nama lengkapnya kalo gak salah Vian aditya nama twitternya  . nah bang Vian saat itu membahas tentang "Berduit modal ngomong ala penyiar radio." oke dong ya judul materi hari itu, yup jelas dong soalnya bang Vian ini penyiar di Swaragama. Dan saya yakin buat semua akademis jogja (sebutan untuk pendengar swaragama) sudah pasti gak asing dengan suaranya.

Karena saat itu saya telat saya cuma kebagian materi tentang menjadi peyiar itu memperluas network. yup penjelasan dari bang vian sendiri dia mencontohkan dari dirinya sendiri, jadi saat itu dia dapat kesempatan buat wawancara dengan salah satu staff dari airasia dan dari situ secara gak langsung bang vian memperluas jaringannya sampai dengan salah satu maskapai penerbangan, nah dari luasnya jaringan sudah otomatis bakal nambah wawasan, salah satu contohnya bang Vian jadi tau tentang promo-promo yang dilakukan pihak Airesia dan masih banyak lagi pastinya.

Nah diakhir kelas, ada sesi tanya jawab. jadi ada salah satu peserta yang bertanya kak gimana sih caranya menghilangkan rasa gugup??? hal apapun itu jika kita harus berhubungan dengan orang banyak rasa gugup, nervous, degdegan, deman panggung dsb mendadak menyerang kita. loh penyiar radio kan gak langsung bertemu dengan audience dia haya ngomong-ngomong aja di studio lalu didengar oleh public??? eeittss gak segampang itu, penyiar radio juga manusia, dia juga pasti punya rasa gugup, bukan hanya sekedar ngomong, tapi bagaimana dia membuat omongannya itu gak monoton dan disenangi sama penggemarnya, walaupun kita gak bisa melihat mimik wajah sang penyiarnya. kalau bang Vian bilang "gugup itu pasti", gugup bukan berati gak bisa apa-apa guys." oke banget yah kalimatnya. hehehe bang Vian juga menjelaskan Grogi yang baik itu takut gak bisa ngasi informasi terbaik kepada audience. oke berarti grogi itu ada karena rasa "takut" yang berlebihan. Pada sesi yang sama bang Vian juga menceritakan tetang pengalaman berhadapan dengan om bob sadino, jadi kala itu saat mau performance om bob mondar-mandir terus bang Vian nanya, om kenapa om mondari-mandir om? terus om bob jawab, ini supaya saya menghilangkan rasa grogi saya. oke, public figure sekelas om bob sadino aja masih bisa grogi apalagi buat kita para pemula. nah jadi bang Vian rekomendasiin kita buat bikin ritual sendiri sebelum kamu melakukan sesuatu yang bakal buat kamu grogi, nah sesuatu itu kamu suges bisa menghilangkan rasa grogi kalian, contohnya main game, minum air putih, lari-lari, atau ke kamar mandi. Nah jangan yang terpenting bagi saya juga jangan lupa membaca doa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu agar dapat diberi kelancaran dari sang pencipta. Nah yang jelas jangan sampi audience tau kalau saat itu kita lagi grogi, karena sebisa mungkin kita menutupi groginya kita itu.

Ngomong-ngomong tentang penyiar radio, jadi dari dulu pingin banget bisa ngelanjutin jadi penyiar radio, jadi dulu ceritanya pernah iseng-iseng gitu pura-pura jadi penyiar radio disalah satu radio swasta di medan, yah dan pernah juga jadi salah satu narasumber di radio negeri di Medan juga mewakili salah satu peserta yang mengikuti lomba film di Medan. Jadi pingin banget bisa mengudara dan bisa dikenal sama public hanya dari mendengar suaranya, maklum deh saya termasuk orang yang gak terlalu cantik jadi cukup membanggakan suara ajadeh. Tapi gatau kenapa yah agen samar-samar sayaitu agak plinplan dan banyak maunya, tapi yah gitu anget-anget *** ayam, yah mau tapi gak ditekuni dengan dalam, yah alhasil sampai sekarang gak bisa jadi penyiar radio handal. padahal sebenarnya yah agen sama-samar kalau kalian pada niat sama satu bidang tekuni dan ikuti terus sampai akhirnya kalian bisa mendapatkan apa yang kalian harapkan.
Minggu, 22 Maret 2015 0 komentar

Mengubah status berhubungan di facebook

Pagi ini kuliah kapita selekta membahas tentang status berhubungan yang ada di facebook. jadi ceritanya dosen pengajarnya ini baru saya kenal dan sebelum pernah tau tentang si bapaknya, karena bapaknya itu katanya dosen dari jurusan tetangga. tapi kita bukan mau membahas tentang dosen saya itu tapi saya akan membahas tentang mata kuliah yang dibawakan.

Nama mata kuliah tersebut adalah Kapita Selekta, jadi ini adalah mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa yang mengikuti sistem semester atas, katanya sih biar cepat tamat kuliah, tapi gatau deh bakalan cepat atau nggak. cukup banyak mahasiswa yang mengambil mata kuliah tersebut. jadi prosedurnya saat itu kenapa saya memilih kapita selekta sebagai mata kuliah yang diambil, itu karena gak ada mata kuliah lainnya yang dapat diambil. soalnya waktunya kebentrok sama mata kuliah yang lain. jadi saya pilih mata kuliah tersebut awalnya sama sekali nggak ngerti arti dari nama tersebut dan akan mempelajari apasih mata kuliah ini. saya hanya mengambilnya saja biar semester ini saya bisa mengambil jumlah sks penuh dengan embel-embel biar cepat tamat kuliah. hahaha. oke disalah satu website menjelasan Kapita selekta adalah mata kuliah untuk mempersiapkan mahasiswa tingkat akhir teknik fisika dalam penyusunan skripsi. dan menurut kamus besar bahasa indonesia kapita selekkta itu berarti bunga rampai karya ilmiah yang dianggap penting. jadi sebenarnya dipertemuan pertama sang dosen sudah memperkenalkan tentang kapita selekta itu sendiri, namun karena keadaan yang saat itu saya harus berada dirumah sakit untuk merawat teman kontrakan saya, jadi saya bolos kuliah. sudah mencoba untuk bertanya kepada beberapa teman tentang pengertian dari kapita selekta, namun mereka sendiri juga tidak begitu paham dengan mata kuliah ini. namun ada beberapa yang mengatakan kapita selekta itu membicarakan seuatu hal yang besar dan luar dalam arti tidak sebenarnya.

Nah balik lagi ke pembahasan kuliah hari ini. minggu sebelumnya tepatnya minggu kedua pertemuan kami mendapat tugas kedua yaitu menuliskan tentang status berhubungan di facebook baik itu pengalaman mengubah status tersebut dan lain sebagainya yang berkaitan dengan hal tersebut. saya cukup suka dengan beberapa tugas dari sang dosen yang seolah - olah mengidentifikasi kehidupan yang sekarang banyak trend yang berkembang, sosial media adalah salah satunya. nah sebelum tugas tentang status berhubungan di facebook, pak dosen memberikan tugas untuk menuliskan tulisan layaknya dairy tentang apa yang dilakukan dalam kurun waktu seminggu terakhir terhadap sosial media. jadi karena minggu pertama saya gak masuk, saya dikasi tau teman saya bahwa ada tugas tersebut yang harus di kumpulkan minggu depan.

Oke, jadi di minggu kedua saya masuk dan harus mengumpulkan tentang diary selama satu minggu terakhir tentang sosial media. nah pada tulisan yang saya tulis dengan tangan itu saya hanya menceritakan kegiatan saya yang saat itu sibuk mengurus teman saya yang dirawat dirumah sakit dan dampak dari penggunaan sosial media, salah satunya saya dengan mudah memberitahu keluarga, sanak saudara bahkan teman dari teman saya yang sedang sakit ini. gak ada yang spesial dari tulisan saya, dan saya mendapat catatan pada tulisan saya tersebut yang berisikan, "bagus, buka diri, tetapi rinci." yup saya makin suka sama mata kuliah ini, saya senang sekali dengan kritik dari sang dosen.

Di sisi  lain pertemuan kedua kuliah atau kedatangan saya pertama kalinya dikelas, awalnya saya kek yang ngerasa cukup canggung, maklum soalnya ini termasuk dosen yang baru mengajar kelas kami. awal mula saya cukup segan dengan sang dosen karena beliau emang benar-benar disiplin, jadi dipertemuan sebelumnya teman saya bilang kalo sang dosen paling gak toleran sama mahasiswa yang telat, jadi uda ada perjanjian dipertemuan pertama bahwa paling telat masuk ke kelas adalah pukul 09.30 WIB. dan terbukti teman-teman yang gak mengikuti peraturan tersebut benar-benar gak boleh masuk. oke yang bikin saya makin ngerasa nih dosen cukup keren, beliau membahas beberapa tulisan dari kami, membacakannya di depan kelas tanpa menyebutkan merk atau idetitas penulis dan perlahan membahas kata-kata yang menurutnya interest dan mengajak kami berdiskusi santai dengan memberikan pernyataan kemudian mengajak kami untuk kembali memberikan pernyataan ataupun pertanyaan mengenai hal tersebut. Saya semakin tertarik terbukti beberapa kali saya membalas pernyataan si bapak.

Nah, jadi pelajaran dimulai dengan pembahasan salah satu kertas tugas dari teman saya yang disamarkan namanya. Pak dosen membacakan tulisan dengan penuh hikmat dan sesekali menjadi bahan tertawaan di kelas dan menerka-nerka kepemilikan dari kertas tersebut. setelah membacakan semua tulisan di kertas tersebut sang bapak berkata, "di sini ada 1 kalimat yang cukup menarik buat saya, yaitu kecanduan HP." dari pernyataan tersebut lantas dengan menyambung kalimat sebelumnya ia bertanya, "apa maksud dari kecanduan HP disini?" semua dari kita menjawab dengan suara-suara kecil dan menggumam, seolah bersembunyi dibalik gua yang ramai orang, gatau kenapa saya rasa ini sudah bisa dikatakan virus yang mewabah, ibarat kata berani kalau ramai takut kalau sendiri. jadi kalau berpendapat ramai-ramai dan ngomong secara bersamaan pada berani, tapi saat disuruh ngomong dengan angkat tangan semua pada diam. ini sih bukan pengalaman yang saya alami saat dikuliah saja, dari saya SMP dan SMK juga begitu, hehehehhe. tapi sebenarnya itu kami bukan gak tau hanya saja masih takut dan gak pede untuk mengungkapkannya. seiring berjalannya waktu pasti harus berani berbicara di depan umum dan mempertanggung jawabkan apa yang telah kita ucapkan kok. 

Balik lagi ke pembicaraan kami tentang kencaduan HP, nah bapak dosen bertanya dan berharap kami menjawab dengan mengangkat tangan serta menjawab dengan suara yang lantang. satu persatu dari kami memberanikan diri untuk melakukan hal tersebut. ada seorang teman yang menjawab kecanduan berarti ketergantungan. yup dengan seksama sang dosen menjawab, ketergantungan seperti apa yang dimaksud? apakah kalau tidak menggunakan HP dia akan sakau atau pingsan, dan lain sebagainya. kelas sejanak hening, saya rasa teman-teman semua semakin berfikir atas topik yang dbicarakan

Masalah Jati diri, apakah facebook lebih banyak tentang citra diri dan jati diri, sebagian dari teman kelas saya menjawab citra diri .
Selasa, 24 Februari 2015 0 komentar

Cinta sepahit kopi

Bisa dikatakan remaja masa dimana katamya cinta-cintaan merajai dunia kita. Huaaaa, pertanyaannya adalah apa itu cinta?? Ahay, pertanyaan yang bagi saya sangat sulit dijawab, sulitnya itu melebihi pertanyaan yang ada di soal ujian nasional malah sulitnya itu beribu kali lipat. Kenapa?? Pasalnya kalau kita bahas tentang cinta, fikiran kita telah terdoktrin bahwa itu akan berhubungan dengan lawan jenis yang sedang kita kagumi. Percaya atau tidak, kalau kita bilang cinta sama seseorang, pasti dia akan merasakan ada bunga di mana-mana itu dalam konteks kepada lawan jenis. Bagaimana kalau kita bilang cinta sama yang sejenis? Boleh dicoba dulu tuh biar tau efeknya, tapi dari pengalaman yang saya lihat, 89% dari mereka menjawab, "saya masih normal ya."
Menurut wikipedia, cinta adalah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi.
Nah kalo kopi sendiri itu ......
Pasalnya bumi terus berputar, kadang kita diatas, kadang juga kita dibawah, begitu juga dengan perasaan, kadang kita senang, kadang kita sedih, suka duka silih berganti. Itu sudah seperti skenario yang ditulia oleh tuhan buat semua makhluknya. Berbicara tentang perasaan, biasanya ketika kita menyukai lawan jenis itu berpatokan pada perasaan apa yang kita rasakan sama si doi, rasa suka, kagum, sayang, peduli, sampai rasa ingin memiliki???
Karena perasaan juga bisa berubah-ubah, dari manis hingga pahitnya pun dia akan terus berputar. Biasanya ketika orang merasakan rasa manis dia akan merasa bahagia, nah sebaliknya ketika dia merasakan rasa pahitnya, yang akan dirasakan adalah sakit hati, galau sampai frustasi.
Eaakkkkk galaugalaugalau, ininih yang sering dialami ababil alias ABG labil, tp sebenarnya gak hanya ABG aja yg merasakan galau, org yang sudah berumur atau yang berumah tangga sekalipun juga merasakan galau, tp bagaimana cara mereka menghadapinya ajasih. Ada yang merasa sedih berlebih-lebihan makan tak enak, tidur tak nyenyak, semua serbasalah.
Jadi ceritanya belakangan ini saya seperti merasa ada banyak keluhan yang terjadi, jadi semenjak memutuskan untuk menjadi jomblo ada perasaan iri kepada mereka yang memiliki pasangan, pasalnya sebagai anak rantauan terkadang saya merasa kesepian ketika emang lagi kangen banget sama keluarga dan sulit banget mau cerita ketemen-temen. yup sayasih emang termasuk anak yang tertutup ke orang lain, bakal mau curhat aja sama orang yang bener-bener dipercaya dan yang paling dekat. alasan saya untuk menjadi jomblo salah satunya adalah menghindari yang namanya patah hati. hahahah penakut banget si??? hahaha pasalnya selama ini saya cukup sering yang namanya patah hati.
kadang suka envy banget sama mereka-mereka yang punya relationship
 
;