Rabu, 04 Juni 2014 0 komentar

Aku memandangimu

Hanya dari kejauhan aku dapat memandangimu pelan dan perlahan. namun secara tajam mata ini terus memperhatikan segala bentuk sudut yang menyatu menjadi susunan wajah yang selalu kurindukan. ntah mengapa perasaan ini terus mengalir bak air bah yang tiada henti, apa lagi ketika hujan terus mengguyur, begitu juga dengan pertemuan kita yang sudah terjadwal begitu padatnya.
Sesekali mata ini tau akan takutnya dosa apabila mamandangmu begitu lama, namun untuk lebih dari sekali mata ini begitu nakal untuk terus memperhatikanmua, yang begitu mudah untuk saya lukis kembali dalam bayangan-banyangan semu. saya yakin, mata ini terus bekerja dan memberi kontraksi kepada hati ini untuk terus dapat mengagumimu yang saya sendiri yakin bahwa sebenarnya kamu tidaklah begitu spesial. karena tampang anehmu itu bukanlah sosok pria yang ganteng atau mungkin mirip salah satu personil boyband korea. apalagi dengan kulitmu yang seperti sawo kematangan, coklat begitu.
Mata ini begitu teramat nakal saat dia harus berpindah-pindah mengikuti arah dimana kamu berada, mengikuti kegiatanmu sebagai seorang pria yang menyenangkan. mata ini tidak akan pernah capek mengikuti arahmu, sampai akhirnya kamu tertidur dengan pulas dan sayapun dengan bebas memperhatikan secara lebih detail wajahmu, semua bagian dari wajahmu.
 
;