Senin, 27 Juni 2016 9 komentar

Waktu yang berlaga

Namanya unik, seunik dirinya
Namun Namanya tak seindah sifatnya.
Sifatnya yang bisa merubah gundah gulana menjadi senang bahagia.
Kutak percaya bahwa dia merubah dunia, dunia hati yang sepi diantara gersangnya pasir kini menjadi subur ditumbuhi pohon jati yang katanya tak pernah mati.
Ku kenalnya sejak awal pertama, tapi bukan jatuh cinta diawal jumpa.
Kutak bisa, kutak bisa , kutak bisa.

Pada dasarnya pohon itu akan tumbuh karena bibit yang tertanam, tak tau siapa yang menanam, yang jelas ia tumbuh begitu saja karena waktu yang berlaga.

Kupercaya bahwa ini hanya sementara, sementara karena tak ada yang menjaga, bukan aku, tentu saja dia,  ku tau bukan dia yang sengaja menanamnya, hanya aku saja yang mengira itu adalah dia.

Kelepaskan ego untuk milikinya karena ku tau siapa saya dan siapa dirinya
Kutau tak mudah mendapatkannya, maka biarlah dia hanya bagian dari yang lewat sesaat saja.

Selalu bersamanya membuat rasa nyaman itu ada, tak biasa ku menahan rindu di dada, namun ku teringat jarak ini yang bakal buat ku lupa dengan nya.
Biarlah, biarlah, biarlah

Kutau betapa dia tak menginginkan rasa ini ada, tak tau bagaimana ketika dia tahuku mengagumi nya. Mungkin saja dia akan berubah, menjauh pergi ke hutan belantara menghindariku agar ku tak semakin beda.

Lupa rasanya bagaimana awal ku mengaguminya, karena sudah biasa untukku dekat dengan mereka pria-pria, mungkin karena itu juga aku lupa bagaimana rasa kagum dari hawa kepada adam itu ada. Ku juga tak percaya bahwa ku mengaguminya.

Kurasa wajar saja ku mengaguminya, karena kini ku beranjak menjadi wanita dewasa, tapi bukan berarti kumencintanya, karena proses menjadi cinta akan lebih panjang lagi masa nya. Ini hanya rasa kagum saja, dan mungkin sementara, entahlah, biarlah waktu yang meralat semua keluh kesah.

Hallo agen samar-samar hope you like this poem, jadi ceritanya tadi malam baru ketemu sama seorang teman, yah gausah di sebutinlah ya namanya siapa. Jadi kita baru ketemu setelah beberapa bulan gak ketemu, dia temen dari kecil, dan sampek sekarang badan kami masih seperti anak kecil. Kalau uda ketemu seribu satu cerita tentang kehidupannya selalu di share ke saya. Banyak sekali yang pasti dia ceritain, salah satunya COWOK, dia selalu galau karena cowok. Garis bawahi "Galau". Iya, dia itu remaja labil yang suka gonta ganti cowok dan sering banget suka sama cowok. Nah 60% puisi diatas itu cerita tentang dia, eh puisi? Emang iya itu puisi? Yah apapun itulah. Nah terus yang 30% lagi itu fiktif belaka. Dan sisanya yang 10% itu curhatan saya. Please jangan ditanya pada bagian yang mana. Karena percuma aja, biarlah saya yang memendamnya. Nahlo, kok malah jadi baper?

Jumat, 24 Juni 2016 5 komentar

Jogja medan mudik lebaran

Saya gak ngerti kenapa hari ini rasanya berat banget buat ninggali Jogja, padahal di tahun sebelumnya I am verry happy and excited banget buat balik ke Medan.
Tapi bukan berarti hari ini saya gak bersemangat buat pulang, saya tetap seneng banget bisa mudik, pulang kampung ke Medan, tapi kali ini lebih terasa berat dan sedih harus meninggalkan Jogja sementara.
Oke, hari ini tepat 1 hari setelah jadwal UAS yang begitu gak jelas, dan penuh dengan likaliku, dari 2 minggu yang lalu saya sudah sibuk mempersiapkan kepulangan saya ke Medan, saya menyicil beberapa barang titipan  keluarga yang mau dibawa ke Medan, selain itu saya juga menyicil pekerjaan  saya satu demi satu, saya juga menyicil untuk menyelesaikan janji saya dengan keluarga terkait pekerjaan waktu mbak saya menikah, yak editan video resepsi dan album foto pernikahannya. Walaupun sudah dari 2 minggu lalu itu saya kerjakan, tetap saja, saya akhirnya dapat diselesaika  tepat di satu hari sebelum hari ini, hari saya berangkat ke medan. Yak saat saya menuliskan story ini di blog, saya lagi ada di terminal B bandara Adi Sutjipto Yogyakarta. Saya sedang menunggu penerbangan jam 9 pagi.

Pagi ini masih terekam jelas hal-hal apa saja yang sudah saya lakukan selama beberapa minggu yg sudah terlewat. Saya merasa saat itu panik, a.k.a keteteran dengan semua kegiatan, but so far so good karena saya percaya badai pasti berlalu. Walapun kadang suka menguatkan diri sendiri dengan kata-kata motivasi yah tetap aja ngerasa pusing, mual, muntah-muntah. Hehehehe

Akan panjang banget diceritain  kalau dari awal saya dateng ke Jogja, jd saya meringkasnya dari awal minggu tenang tepatnya 3 minggu sebelum hari ini.  Udah dari lama etek (adiknya mama)  mau titip baju dan celana buat anak-anaknya, namanya fiza dan yuda, keduanya sepupu saya. Saya sungkan banget kalau ndak bisa memenuhi hal tersebut, karena sudah lama sekali etek titip dan jawaban saya selalu bilang belum ada waktu luang buat belanja. Dan akhirnya waktu minggu tenang saya ngehub etek buat bilang kalau saya sedang libur kuliah, tapi belum tentu tenang, karena masih ada tanggungan tugas. Tapi sudahlah saya tetap memaksakan diri buat bisa beli baju dan celana titipan sepupu-sepupu saya. Seperti biasa yang namanya belanja baju gak cukup satu hari, beberapa hari saya pergi ke tempat perbelanjaan, terkadang saya pergi sendiri, kadang juga di temani Reza (teman yang saya ceritakan di tulisan saya sebelumnya).  Selepas dari itu semua saya berniat untuk bisa langsung ngedit, tapi ternyata yang direncanakan tidak bisa dijalankan. Guru saya dateng dan karena teman yang lainnya ndak bisa nemeni guru saya, akhirnya sayapun nemeni guru saya, karena hari itu beliau harus balik ke Medan. Saya masih merasa dalam keadaan baik saat itu.

Semua yang harus saya kerjakan terus berputar-putar di atas kepala saya, saya kerjakan satu demi satu tapi tetap saja saya merasa pekerjaan tak kunjung selesai.

Hari-hari saya banyak dilalui di rumah iramah, kontrakannya Reza. Di sana juga ada adit, ali, mbrey sesekali kawak dateng dengan tujuan yang sama seperti saya, NGEDIT!! Bedanya dia ngedit tugas kampus, saya ngedit tugas gatau tugas apa. Gak ngerti kenapa setiap kali ke sana, semua yang saya fikirkan seolah-olah hilang dari fikira saya. Sampai terkadang saya lupa untuk menyelesaikan semuanya. Karena terlalu sering saya di sana, kami sempat di tegur mbak isma (pemilik kontrakan). Buat kalian yang tinggal di Jogja pasti tau kenapa. Yah soalnya saya (perempuan) sering main di kontrakan lakilaki, saya sih gak masalah kalau ditegur sama mbak Isma, tapi saya jadi ndak enak sama temen-temen kontrakan lainnya. Tapi yah mau gimana lagi, kalau saya ndak ke sana, saya mau ngedit pake apa? Terus editan saya gak kelar-kelar, dan gatau deh harus gimana. Syukurnya kami ditegur setelah editan saya sudah mau selesai.

Oke, jadi awal permasalahannya itu ada di tanggal keberangkatan aaya pulang ke Medan. Dari 1 bulan sebelum saya pulang, ibu saya selalu tanya
"mau pulang tanggal berapa nduk?"

 saya yang gak bisa nentui tanggal berapa cuma bisa bilang
"gatau ma, fanni masih bingung, kalau di jadwal sih ujiannya sampek tanggal 24, tapi gatau setelah tanggal 24 ada kegiatan dadakan atau ndak." (soalnya dulu tiap uda beli tiket pulang ke Medan ada aja panggilan shooting, kerjaan, atau apalah yang maj gal mau harus di tolak)

"Yauda fanni tentuin aja mau kapan, tapi secepatnya, ntar keburu kehabisan tiket dan tiketnya mahal."

"Gatau ma, fanni bingung. Terserah mama ajalah" (jawaban andalan saya ke mama kalo uda di posisi gatau harus pilih yang mana)

"Loh kok malah terserah, yah fanni yang tau jadwal fanni kan?"

"Iya tapi fanni bingung."

Ya begitu terus dialognya sampek akhirnya saya bilang sama ibu saya.
"Udah, terserah mama mau tanggal berapa, yang jelas fanni selesai ujian tanggal 24 juni."

Ibu saya ngalah, dan akhirnya dia pesen tiket tanggal 25 juni. Dan sekitar tanggal 20an saya kalangkabut karena setelah saya fikir-fikir, tanggal segitu tugas kampus sudah selesai, tapi nggak dengan kegiatan lainnya, apalagi saya harus pindahan kontrakan. Wohaaaaa saya kalang kabut!!! Di kamar kontrakan saya yang lama, seperti biasa saya lompat-lompat sendiri, pusing tujuh keliling, kepala saya di bawah, kaki saya di samping , gatau harus gimana. Eitsss tapi itu gak saya lakukan di depan temen-temen saya. Saya sudah pasti memakai topeng sok kuat saya kalo di depan teman-teman saya. Setelah capek koprol-koprol gak jelas saya pergi ke rumah iramah, saya ingin mencari kedamaian di sana. Ada yang bilang kalau kita lagi banyak fikiran, kita harus share sama orang lain biar kita bisa lega dengan masalah atau apalah yang terjadi dengan kita. Tapi itu gak berlaku di saya, di jalan saya uda kepikiran buat curhat sama reza, buat nyeritain semua sama reza, tapi sesampai di rumah iramah saya lupa harus ngapain, ngeliat komputer yang nganggur saya langsung tancepin hardisk eksternal dan lanjut ngedit. GAK JADI CURHAT!!! Emang selalu begitu sih, saya susah buat tiba-tiba dateng ke tempat temen terus langsung nangis di depannya dan bilang "saya mau curhat" padahal adegan tersebut sudah saya atur selama di perjalanan. Gak ngerti kenapa, tiap kali di motor uda nangis, mewek gak jelas, sampek ditempat tujuan air matanya kering dan gak jadi nangis, padahalkan kepingin gitu ya, curhat sambil nangis, terus ditenangin sama cowom ganteng, terus kepalanya di elus elus kek di sinetron gitu. Tapi emang semua khayalan belaka saja. Soalnya temen-temen yang di rumah iramah gak ada yang ganteng. SKIP!.

Begitu saya sampek dirumah iramah, ngeliat semua anak-anaknya masih pada tidur lelap sambil mulut ternganga lebar, mungkin gak ada yang tau kalau ada princess yang masuk ke dalam rumah. Disana ada Adit di kamar depan, ruangan yang sering kita sebut kamar tamu, ada kawakibi dan reza di ruangan yang kita sebut studio, ada ali diruangan sebelah studio, itu kamarnya gayo yang lagi magang di sidoarjo. Dan sudah pasti ada mbrey dikamar atas.

Itu terjadi hampir setiap harinya. Bukan adegan nangis-nangis dijalannya, tapi setiap pagi dateng ke rumah iramab, mereka masih dalam keadaan tepar a.k.a tidur. Beda kalau malam hari, mereka masih terjaga dan rumah terasa rame banget kalau malam hari. Yup mereka dengan sengaja tidak tidur supaya tidak kesiangan dan bisa sahur. Aneh??? Iya!! Tapi itu cara mereka supaya bisa tetap beribadah. Uuu swiit sekaliii. Tapi adegan yersebut gak boleh di tiru, seharusnya ya tidur mah tidur aja, kalau uda niat sahur mah insy kebangun. Tapi karena gak tidur malam itulah saya merasa ada yang beda denga ramadhan kali ini. Saya bisa share pengalaman, cerita hal-hal penting. Eh?? Eh. Eh gak deng. Bukan share pengalaman tapi dipaksa buat curhat dan cerita hal-hal gak penting.
Kamis, 16 Juni 2016 0 komentar

BERADA DI SEKITAR ORANG BAIK

Rasanya takut banget berada di sekitar orang-orang baik, saya takut, takut banget, takut kalau saya ndak bisa bales kebaikan mereka.

Sore ini rasanya makjleb banget, saya benar-benar terharu, agak lebay sih tapi saya sampek nangis terharu karena kejadian beberapa hari ini. Saya rasa uda gak bisa dihitung lagi berapa kali saya merepotkan orang-orang disekeliling saya. Ini uda jelas banget tentang teman-teman saya di Jogja, mungkin buat kalian yang belum kenal saya, saya itu anak rantau dari sumatera yang nyasar di Jogja buat kuliah di jurusan televisi ISI Yogyakarta. Lebih kurang uda 3 tahunlah hidup di Jogja dengan segala cerita yang pastinya suatu saat akan dirindukan. Apalagi hari ini, kalau ndak salah puasa ke 10 di tahun 2016 ini.  Saya sedang dalam posisi siaga 1, mungkin yang jadi anak kos mengerti istilah ini. Yup siaga 1 a.k.a bokek atau lagi membutuhkan kiriman uang nyasar mendadak ke atm. Walaupun saya punya usaha sampingan untuk memenuhi kebutuhan saya di Jogja, tetap saja kehabisan uang bulanan sering banget saya alami, sampai seperti saat ini saya hanya megang uang 2.500 perak. Saya rasa uang itu cukuplah untuk menunggu ada rezeki yang tibatiba datang kepada saya
 Tapi ternyata tidak, bensin saya habis!!! Damn! Saya sudah berfirasat kalau bensin akan habis saat saya sedang mengurus pesanan costumer @adobproject, tapi ternyata bensin saya masih aman sampai saya balik lagi ke kontrakan. Sekitar jam 3 sore saya mau berangkat COD dengan custumer, saat itu teman dekat saya namanya nizar nawarin buat nganter saya sekalian mau buka puasa.  Nah saya mau jemput dia di kontrakannya. Dah boommm bensin motor habis. Sejenak saya mikir minta tolong sama siapa, soalnya mau beli bensin juga uang saya gak cukup. Refleks saya WA temen saya, dwi namanya dia anak bekasi.
"Dwi kamu di mana?"
"Di kos, piye??"
......(saya bales agak lama, bingung cara bilangnya gimana.)......
"Kamu masih pegang duit gak?...  Boleh pinjem 8 ribu buat beli bensin? Ntar malam fanni ganti." (soalnya pede bakal ada duit setelah COD)
"Masih, aelah kapan aja si gantinya, kamu mau aku ke kos atau piye?"
"Yauda fanni aja yang ke kos kamu."
"Yauda kalau otw bilang yo."
"Otw."

Tanpa fikir panjang, saya langsung mendorong motor saya menuju ke kos nya Dwi, setelah berjalan beberapa meter, seorang teman lain, Ayu namanya lewat dari arah kampus. Dia yang melihat saya langsung menghampiri saya.

"Fanni kenapaaa? Mau ke mana?"
"Abis bensin, ini mau ke kosnya dwi."
"Ya ampun yauda aku beliin bensin dulu ya."
"Eh gak usah bun (panggilan saya ke Ayu) fanni ketempat dwi dulu ngambil duit.'
"Gapapa pake duit aku dulu."
Tanla menunggu jawaban dari saya Ayu yang saat itu sedang beraama temannya yang tidak saya kenalin membeli bensin yang tidak begitu jauh dari tempat saya berhenti tadi. Ayu kembali lagi dengan membawa sebotol bensin lengkap dengan corongnya.

"Berapa ini bun? Bunda ikut kebtempat dwi dulu yuk, ambil duitnya di sana."
"Gatau fan, uda gak usah. Selo."
"Duh jgn bun, soalnya kalo skrg fanni gapegang duit."
"Yauda nanti nanti aja, aku buru-buru soalnya."
Singkat cerita uang 2.500 saya berikan ke Ayu untuk membayar bensin dan sisanya saya berhutamg kepada Ayu. Ayupun bergegas pergi karena dia ada acara lagi. Dan kami berpisah, sayapun ke kosnya Dwi, tadinya saya berfikir gakjadi mau ke kos Dwi, tp Ayu juga menitipkan 2 buku yg harus di sampaikan untuk Dwi. Saya naik motor lagi menuju kos Dwi.
Rabu, 08 Juni 2016 0 komentar

Tanya Lelaki: Apa yang Membuatmu Yakin Melamar Seorang Wanita?

Bahkan seorang playboy pun pada akhirnya akan jatuh cinta pada wanita yang ingin ia jadikan istri. Tapi apa yang membuat lelaki yakin bahwa wanita ini adalah "the one"?

Yahoo! SHE bertanya pada sejumlah lelaki tentang apa yang membuat mereka yakin dan memutuskan untuk mengubah status seorang wanita dari pacar menjadi istri. Berikut jawaban mereka.

"Ketika gua ngerasa dia orang yang gua butuhin, orang yg suportif, bisa jadi sahabat, teman, pacar, dan partner yang baik. Orang yang  punya visi dan misi sama dan bisa saling melengkapi. Jadi kayak mau bikin perusahaan, ya? Hehehe. - Nady


Yang membuat gue yakin adalah dia menerima gue apa adanya. Itu yang membuat gue cinta sama istri gue. Yang paling penting, jujur aja ke dia tentang diri kita, apa yang kita suka, dan apa yang kita nggak suka. Intinya adalah, menurut gue hubungan yang paling enak dan nyaman adalah hubungan tanpa paksaan. Dia nggak harus menikah sama kita kalau dia nggak mau. Kita diputusin? Ok, say goodbye, jangan memaksa untuk tetap pacaran atau minta balik. Nggak, dia nggak mesti berhenti pergi clubbing kalau kamu nggak suka. Biarlah pasangan menjadi dirinya sendiri, begitu juga kamu. Be yourself and it will be beautiful if it’s meant to be. - Claude

Yang pasti pemikiran dan sikapnya sih, karena kalau mau nikahin seseorang, yang paling penting basic pemikirannya sejalan dulu. Kalau pun nggak sejalan ya nggaa apa-apa, asal mau menyelesaikan masalah bersama-sama dengan sebaik-baiknya. - Faisal

Saat gua udah merasa yakin dalam hati bahwa cewek ini adalah yang selama ini gua cari dan gua tunggu. Tanpa pikir panjang, gua akan bilang ke dia, "Maukah kamu melahirkan anakku?" - Sanji

Di saat gua yakin dia bisa jadi yang terakhir, dan di saat gua yakin sama diri gua sendiri bahwa gua udah sanggup secara mental dan finansial untuk berkeluarga. - Spencer

Gue akan yakin untuk melamar ato menikahi seorang wanita kalo dia:
- mendukung atau memotivasi apapun yang gua lakukan apabila memang baik untuk diri guadi  masa depan
- dia selalu mengingatkan gua akan segala keputusan yang akan gua ambil
- memperhatikan hal-hal kecil yang menjadi kebiasaan gua
- sayang terhadap keluarga gue juga selain sayang sama diri gue
- dan selalu memberikan pengaruh yang positif untuk diri gue.
Apabila ada wanita yg melalukan itu terhadap diri gw, gue akan 110% yakin untuk menikahi dirinya. - Labo

Selain hati, menurut gua adalah kesiapan lahir batin untuk menjalani kehidupan rumah tangga. Melamar untuk menikah itu adalah sebuah komitmen seumur hidup di mana kita harus bertanggung jawab untuk menjalaninya. Dalam hidup pasti ada suka dan dukanya, itu yang harus kita pikirkan baik-baik, apakah kita mau menjalaninya bersama cewek ini dalam susah dan duka atau tidak? Apabila kita memang siap, kenapa tidak. - Wisnu

Ketika gue merasa sudah nyaman sama dia, udah saling tahu kekurangan dan kelebihan masing-masing dan tetap bisa menerima itu semua, dan kalau orangtua sudah saling kenal dan saling setuju. Itu semua harus ada dulu sebelum gue  ngelamar cewek itu. - Dede
0 komentar

manusia perlu pujian

waktu lagi ngumpul-ngumpul sama temen-temen, salah satu dari kami ada yang berkata, "eh ntar like fotonya di instagram ya."  itu terucap saat dia sedang mengupload salah satu foto kami yang barusan saja dibadikan dengan kamera hpnya dia.
hmmmm menurut saya pada dasarnya manusia itu punya kesamaan yang dasar, yaitu ingin dipuji, diapresiasi, dihormati, yang jelas diberikan sesuatu yang baik yang membuat seseorang itu merasa senang. nah pada kasus ini, salah satu teman lain juga  berkata, "...hehehe, iya aku juga kalo lovenya cuma dikit fotonya langsung aku hapus....", mendapatkan like/love pada gambar di akun instagram masing-masing menurut saya juga salah satu dari bentuk apresiasi. jujur saja terkadang saya pribadi juga merasakan hal yang sama dengan apa yang mereka rasakan, saya berharap love pada foto yang sata upload di ig haruslah minimal 50 love. sedikit flashback, dulu waktu saya masih sd, saya merasa saya bangga ketika saya dibanding-bandingkan dengan salah satu sepupu saya yang cewek, yang saya ingat dulu alm. mbah pernah bilang, kalau saya itu anaknya lebih mudah untuk di suru beli sesuatu dan selalu nurut apa kata mbah. nah alasan si mbah ngomong kayak gitu karena kita berdua sering disuru sama mbah untuk beli sesuatu ke warung dan faktanya saya yang lebih sering pergi ke warung. karena alasan mbah pernah memuji saya begitu, saya merasa kedepannya saya ingin terus ada apresiasi dalam bentuk pujian maka dari itu saya beruasaha untuk melakukannya lebih baik lagi.
0 komentar

PAMERAN MINORITAS FSMR ISI YOGYAKARTA

#SELESAISUDAH

Setelah 3 hari , berakhir sudah acara pameran minoritas #9 FSMR ISI yogya, pameran yang sudah berjalan sejak 13 tahun yang lalu di lingkungan FSMR. Minoritas??? Yah ini tuh pameran yg diselenggarakan oleh cewekcewek di FSMR, yang juga menampilkan karya-karya yang dibuat oleh para wanita. Dulu jumlah wanita di FSMR (katanya) bisa dihitung dengan jari, mungkin karena itu juga pameran ini dinamakan "Minoritas". Di KBBI minoritas /mi•no•ri•tas/ n golongan sosial yang jumlah warganya jauh lebih kecil jika dibandingka  dengan golongan lai  dalam suatu masyarakat dan karena itu didiakriminasikan oleh golongan lain itu.


Eitsss tapi sebenarnya di sini saya gak akan bahas tentang sejarah tpameran minoritas, melainkan mau share pangalaman 3 hari saya sebagai panitia dan peserta selama pameran minoritas.



Sebelumnya Kebayang gak sih kalau perempuan-perempuan berkumpul menjadi satu dan membuat suatu pembentukan panitia??? Wohhaaaa yups sudah pasti akan ada banyak perbedaan pendapat yang sangat dominan, dan dari awal ini sudah terjadi (kata beberapa orang) soalnya aku juga gak ikut kepanitiaan dari awal karena sebelumnya aku masih di Medan. Tapi sebenarnya perbedaan pendapat gak hanya terjadi dengan perempuan-perempuan aja, ini bisa saja terjadi  dengan siapapun.



But overall saya menikmati semua prosesnya karena pada akhirnya acara berjalan dengan lancar.



Jadi saya bersama beberapa teman lainnya berada di divisi perkap a.k.a perlengkapan. Wohaaaa bukan divisi yang mudah menurut saya karena untuk membuat pameran fotography, televisi dan animasi
 
;