Senin, 17 November 2014

akhirnya bisa masak lagi

Gatau rasanya gimana, pokoknya fix seneng banget, saat uda bisa masak lagi, bayangin aja, setelah lama merantau, belum pernah merasakan masak d dapur sendiri lagi. Selama ini hanya numpang masak di kos temen atau sekedar bantu-bantu masak d tempat makan cepat saji.

Akhirnya setelah beberapa lama gak jadi-jadi beli gas karena satu halangan. Dan finaly sekarang gas uda kebeli, kompor dan beberapa peralatan dapur juga sudah menghiasi dapur sederhana koskosan.

Masak itu sebenarnya bukan hobi saya, tapi rasa rasa masak itu adalah kebutuhan atau kewajiban yang harus saya lakukan. Kalau dirumah itu, semua anak mama diharuskan supaya bisa masak. Yah gak hanya masak ajasih, semua anak-anak mama harus bisa mengatur pekerjaan rumah tangga.

Ngomong-ngomong soal mama, kadang saya sempat berfikir, kenapa saya tidak bisa seperti anak-anak remaja lainnya, yang bisa terlepas dari pekerjaan rumah tangga, karna mungkin dirumah mereka sudah ada pembantu atau lainnya.

Mama itu termasuk dalam kategori orang tua yang tukang ngomel, dalam artian ketika anak-anaknya salah dan melanggar apa yang sudah menjadi peraturan dirumah. Mama akan marah sama anaknya apabila :
1.Bangun siang
2.Gak solat
3.Tidak mengerjakan pekerjaan rumah dengan Baik
4.Melanggar peraturan rumah

Mama itu selalu menanamkan pembelajarn kepada kami anak-anaknya agar dapat mengurus dan melakukan semua pekerjaan rumah, dari segi kebersihan, kerapian, serta keindahan, karena sudah jelas pepetah mengatakan kalau rumah itu istana. Selain itu mama juga berharap kalau kelak kami akan menjadi anak-anak mandiri, gak seperti anak-anak manja yang semuanya dilakukan oleh pembantu rumah tangga atau sejenisnya.

Jadi kalau diumah itu kita sudah diberi mandat oleh mama mengenai pekerjaan rumah, tiap orang akan berbeda tanggung jawab, semakin bertambah umur semakin berat tanggung jawab yang didapat. Contohnya, dulu waktu saya smp saya bertugas mencuci piring tiap jam 4 sore, nah ketika saya sma tugas itu diwariskan kepada adik perempuan saya, dan saya mendapat tugas baru yaitu menyapun dan mengepel rumah setiap jam 4 sore. Setiap hari semua anak-anak mama setiap jam 4 sore harus sudah berada di daerah kekuasaannya masing-masing dan mulai untuk melakukan apa yang sudah wajib dilakukan. Kenapa harus jam 4 sore?
Jadi siklus yang terjadi dirumah setiap harinya adalah, pagi hari kita semua bangun, solat dab bersiap-siap untuk pergi kesekolah, terus pulang sekolag kita dikasi kebebasan mau ngapai aja, tapi lebih dianjurkan agar dapat tidur siang, tapi kadang kita pada gak tidur siang, melainkan nonton tv atau sekedar internetan atau kungkin main hp sepanjang siang hari, setelah itu saat adzan ashar berkumandang kita bergegas solat, nah setelah selesai solat kita harus segera menyelesaikan pekerjaan rumah, setelah itu mandi sore dan kita bisa bersantai kembali.

Walaupun kita punya kewajiban seperti itu, bukan berarti mama akan menyusahkan kita, atau dengan sesuka hati menyuruh kita dan dia hanya duduk manis sambil menggoyang-goyang kaki. Itu salah besar, buktinya setiap pagi mama suda mempersiapkan sarapan, mencuci baju, sampai membersihkan rumah, karena mama gak mau anak-anaknya telat berangkat kesekolah. Tapi kalau membereskan kamar sendiri dipagi hari itu sudah kewajiban, dan dosa kalau dilanggar. Begitu juga diaata sore hari kami semua bertugas, mama gak akan menjadi mandor dari pekerjaan kami, walaupun semua pekerjaanrumah saat itu sudah ditanggung jawabi kepada kami, pasti aja ada tambahan pekerjaan yang dilakukan sama si mama, dia itu gak bisa diam, duduk manis sambil goyang-goyang kaki.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;