Saya percaya banget dengan istilah people easy come and go. Yah
gitu juga yang saya rasakan, semua orang secara bergantian datang dan pergi
dikehidupan saya. Kadang gak ada alasan kuat untuk mereka yang tiba-tiba datang
dan kemudian secara tiba-tiba pula pergi begitu saja. begitu juga dengan kisah saya selama lebih
kurang 3,5 tahun ada di kota nan istimewa Jogjakarta. Banyak orang yang saya
kenal sejak awal jadi mahasiswa. Perlahan tapi pasti saya mulai mengenal banyak
orang, tak sedikit dari mereka yang dekat dengan saya. Kalau di urut-urut dari
awal sepertinya saya juga lupa secara pasti bagaimana awal saya mengenal mereka
sampai akhirnya saya dekat dengan mereka dan pada saat ini banyak diantaranya
yang juga pergi begitu saja, dan saya gak mau bahas tentang hal itu di tulisan
kali ini.
NGNYRUMIR adalah
istilah baru yang dipakai oleh beberapa mahasiswa tingkat akhir sebagai alasan
mereka untuk bersama. anehnya mereka bukanlah orang-orang yang sedari awal saya
kenal dekat. Bisa dikatakan dulu saya hanya tau mereka, namun tak begitu
mengenal. Hmmmmm seingat saya, belum genap 1 tahun kami dekat. Entah kenapa
juga saya bisa dekat dengan mereka, sampai pada beberapa malam belakangan ini
waktu saya habis dilakukan dengan begadang bersama mereka disebuah tempat
sambil membahas sesuatu dari yang sama sekali gak penting sampe ngebahas masa
depan yang sampe sekarang belum ada di depan mata.
Oke skip, beberapa malam lalu saat kami sedang menunggu
beberapa kopi, teh dan mie instan di sebuah warung kopi jos dekat jembatan di
sudirman, mereka membuat wacana untuk pergi ke Semarang. Ntah saya juga lupa
kenapa wacana itu secara tiba-tiba muncul begitu saja. emmmmm sebelumnya saya
sempat di tawarin dengan seorang teman untuk ikut ke Semarang bersama mereka,
namun karena saat ini Jogja sedang musim hujan saya ragu untuk pergi ke sana
dengan mengendarai motor (seperti biasanya). Lalu pada malam tersebut ada
wacana untuk naik mobil. Tadinya mau naik Kitak (Kijang Kotak) milik orang tua
Arsyad. Namun ternyata mobil tersebut saat ini sedang dalam proses balik nama
STNK jadi dalam jangka waktu 1 bulan mobil tersebut nggak boleh dibawa keluar
kota.
Akhirnya salah satu teman saat itu
saya lupa siapa pastinya, dia mengusulkan untuk rental mobil. Sebelum memutuskan
untuk rental mobil mereka melakukan sedikit perbandingan antara KITAK dengan
Rental mobil dari perbandingan pengeluaran (BUDGET). Dan entah bagaimana
akhirnya, putusan terakhir adalah rental mobil, karena kalau pakai KITAK juga
harus nunggu bulan Januari. Sebenarnya dari awal saya kurang tertarik untuk
pergi ke Semarang, ada beberapa alasan yang membuat saya gak begitu semangat
untuk pergi ke semarang, karena ada beberapa kerjaan, tanggungan kuliah, duit
(karena awal bulan adalah akhir bulan bagi saya), dan karena naik MOBIL!!!!!! Yap
saya paling gak bisa naik mobil jauh-jauh, apalagi mobilnya itu ada pengharumnya
gitu. huh. Mungkin kalau perginya sama keluarga sih saya gak pernah keberatan
kalau harus naik mobil, toh mereka sudah sangat mengerti kondisi saya yang akan
terkena juru kamehameha di dalam mobil, pastinya mereka tidak akan merasa
risih, jijik atau apalah ya itu. nah saya khawatir dengan teman-teman saya yang
akan naik mobil bersama saya nantinya, saya gak janji bisa kontrol diri
saya. Karena perjalanan Jogja-Semarang lebih kurang 3 jam dan itu sangat tidak
mungkin bagi saya untuk menahan agar saya tidak muntah.
Huh, saya jadi teringat saat saya ke Jepara dengan teman
saya, saat itu saya juga naik mobil dari jepara ke air terjun (saya lupa
namanya) di daerah kudus kalau gak salah. Jarak tempuh perjalanan lebih kurang
1 jam saat itu dan perlu digaris bawahi, bahwa di mobil tersebut ada
pengharumnya. Saya benar-benar pucat saat itu, saya hanya bisa diam dan menutup
hidung saya dengan jilbab, saat itu saya pura-pura tidur dan sepanjang
perjalanan hanya bisa diam. Sempat saat itu teman saya bertanya tentang keadaan
saya, namun saat itu gengsi untuk bilang saya mabok naik mobil “WANGI”. saat itu seingat saya, memberikan jawaban kalau saat itu saya ngantuk. Dan ternyata
saat teman saya tersebut datang ke Medan, dia baru tau kalau saya ternyata
mabok naik mobil yang wangi.
Nah ini juga yang saya khawatirkan kalau sampai-sampai saya
harus pergi ke Semarang bersama teman-teman naik mobil. Saya takut kalau
mobilnya Wangi, lagi-lagi saya takut mabok dan harus terkena jurus kamehameha. Saya
gak kebayang kalau teman-teman akan tau saya yang sebenarnya kalau
sampai-sampai saya muntah-muntah di mobil nantinya.
Agh entahla, sampai saat ini saya tidak memberikan jawaban
apapa terkait keberangkatan ke Semarang, saya gak enak kalau harus menolak,
tapi saya juga ragu kalau-kalau ntar di mobil????? Agh udahlah nggak usah
terlalu dibayangkan.
Sebenarnya saya juga aneh kenapa saya bisa mabok naik mobil,
saya paham bahwa hidung saya ini cukup tajam untuk mencium sesuatu, tapi
entahlah. Dari kecil kata mamak, saya emang sering mabok kalau perjalanan naik
mobil, dulu setiap mau pergi kemana-mana harus minum antimo dulu, tapi tetap
juga muntah tuh di tengah jalan. Jadi saya gak mau lagi minum antimo. Dulu mamak
juga bilang kalau dibiasain naik mobil ntar kebiasaan muntahnya juga hilang,
tapi sampek sekarang itu gak bisa dihilangkan. Bahkan saya terus belajar untuk
naik agkot, tapi tetap saja setelah turun dari angkot saya mual dan yah
begitulah. Padahal saya orang yang cukup sering perjalanan jauh. Tapi tetep aja
begitu.
Sampai sekarang saya belum bisa menemukan formula untuk menghilangkan
keburukan saya.
0 komentar:
Posting Komentar