Jumat, 22 Juli 2016

Perkara

Gundah gulana entah apa yang kurasa
Sendiri di ruangan yang gelap menggambarkan apa yang dirasa
Rintik air yang membasahi genteng rumah menjadi alunan melodi yang menambah kesenduhan hati ini
Entah apa yang kurasa yang jelas semua hampa

Perkara demi perkara datang tanpa diundang
Tak tau datangnya dari mana
Layaknya air bah yang tak ada hentinya
Baru saja kurasakan indahnya hidup ini, Baru saja kurasakan nikmatnya dunia ini,
Entahlah
Aku tak tau
Yang kutahu hanya mataku ingin mengeluarkan air untuk membasahi pipi keringku, itu saja.
Mudah untuk kulakukan, namun semakin basah pipi ini semakin sesak di dada, ku langsung memeganginya, kutau didalamnya jantung terpompa semakin cepat sehingga ku sulit untuk mengatur laju nafasku

Sudahya aku tak mau bersedih,
Tapi aku mau bersedih,
Bodoh!!! Bodohnya aku.
Aku tak tau apa yang harus disedihkan
Bahkan aku tak tau perasaanku kini
Campur baur melebur tak beratur

Ke na pa ????
Apa yang ada di kepala ini?
Apa yang terus difikir?

Kupejamkan mata, kurenggangkan dada
Kusandarkan kepala, kutengkan jiwa
Tidurlah tidurlah tidurlah

2 komentar:

Adlina Haezah mengatakan...

aku gabisa bikin puisi sampe sekarang -____-
kenapa kalian pada bisa sih??? heran "-'

fanni mardhotillah mengatakan...

Fanni juga gakbegitu aham teori puisi kak, inisih cuma nulis apa yg lg ada d fikiran aja

Posting Komentar

 
;