Selasa, 19 November 2013

Pameran Perdana FSMR ISI Yogya - Film Pendek Gara-Gara A

#episode 1

hay, agen samar-samar semua, di sini fanni bakal bahas tentang pengalaman buat film pertama aku kuliah di ISI untuk pameran perdana Fakultas Seni Media Rekam. nah, pembuatan film atau karya ini wajib untuk para mahasiswa baru, jadi tuh ini jadi kayak karya perdana kita gitu, jadi ntar waktu kamu-kamu uda mau tamat terus ngebongkar-bongkar data-data terus nemui file yang menjadi karya kamu pertama kuliah dan karya terakhir lo buat T.A (tugas akhir) pasti sangat jauh berbeda dan mungkin itu bakal jadi hal yang lucu dan kamu akan tertawa terbahak-bahak sambil berkata "Gila, ancur kali karya aku dulu, hahahh alay."

yah mungkin itu bakal terjadi sama aku, beberapa tahun lagi, yaah, dari pertama, kita semua di bagi menjadi 10 kelompok acak yang terdiri atas mahasiswa yang berbeda kelas, nah untuk angkatan aku sendiri itu ada 3 kelas, yakni, Reg, Nonreg, dan ISBI, jadi tuh dalam kelompok kami awalnya ada 2 orang dari anak reg, 4 orang dari anak Nonreg dan 2 orang dari anak ISBI. itu di ambil secara acak dan dengan metode seperti ibu-ibu arisan. pake sistem ambil gulungan kertas gitu, kamu buka gulungan kertasnya dan Jrengjrengggggg "gue menang arisaaaaannnnn". *upsss salah. di kertas yang kemarin aku dapet itu bertuliskan angka 1. dan jelas berarti kelompok aku adalah kelompok 1. oke clear.

nah masalah pertama yakni, aku bingung kenapa di kelompok aku anak reg yang sekelas sama aku cuma 1 orang, jadi perwakilan dari anak Reg itu cuma 2 orang. di kelompok lain itu ada 4 orang, aahhh itu bukan masalah buat aku.

setelah menemukan kelompok, kita ketemu sama beberapa anak yang satu kelompok, di pertemuan pertama itu kita ngumpul di dekanat FSMR, aku lupa itu tanggal berapa, yang jelas itu pertengahan bulan oktober deh kayaknya, di situ hanya terkumpul 4 anak yaitu, fanni, kibi, ayik, dan arafat. nah di situ kita berunding tentang tema apa yang akan kita buat untuk dijadikan film.
nah awalnya, arafat minta untuk buat film horor, kemudian aku orang pertama yang langsung gak setuju, yah kenapa??? buat film horor itu bukannya mudah, pertama, kita kurang alat untuk bisa buat efek serem gitu, dari lighting dan hmmp tata artistiknya, kedua, cerita horor itu kadang ngeboseni, karena apa? cerita hantu di indonesia sekarang uda begitu-begitu aja, dan  sudah di perbaharui bahwa film horor indonesia sudah tidak seram lagi. dan masi banyak lagi deh yang harus dipertimbangkan untuk kita menjadikan film horor sebagai film perdana kita.

nah di sini aku langsung kasi masukan untuk ngebuat film yang sederhana tapi yah menggali ceritanya dengan sedemikian rupa. nah aku minta untuk ngambil film jendre komedi namun komedia yang sewajarnya.
oke anak-anak yang lain pada setuju, sebagai masyarakat yang demokratis aku berusaha untuk mendengar masukan dari teman-teman yang lain, aku catat semua ide cerita yang mereka kasi, dan juga mencatat ide cerita yang dari aku sendiri. nah saat itu ada 6 masukan ide cerita dari anak-anak yang aku catat. kemudian haripun uda makin sore, kitapun memutuskan menyudahi pertemua pada hari itu dan membuat janji untuk berkumpul kembali beberapa hari kemudian dengan materi pembahasan selanjutnya yakni memilih tema-tema yang sudah ada dengan mengambil suara dari anak-anak anggota tang lain.

2 atau 3 hari selanjutnya aku dapet sms. "kita ketemu besok, ba'da magri di mesjid kampus, guna untuk menentukan tema dan pembagian joobdesk.
oke. keesokan hari nya dengan memakai sepeda biru yang sellau menemaniku, akupun datang ke mesjid kampus dengan membawa buku yang isinya adalah beberapa ide cerita hasil pembahasan sebelumnya.
lupa karena apa, tema yang di pakai adalah tema yang aku buat.
nah di situ kita langsung pembagian joobdesk. karena ide cerita juga dari aku yah aku di tunjuk teman-teman untuk melanjutkan ide tersebut untuk dijadikan naskah, oke aku suka bagian ini, akhirnya aku gak akan ninggali takdirku untuk tetao jadi penulis naskah. selanjutnya Kawakibi muttaqien mengajukan diri untuk menjadi sutradara, Ayik menjadi kameraman, bang Bagas juga kameraman, bang Toriq di tata artistik, fitri di asisten sutradara, dan Titis belum jelas joobdesknya antara kameraman atau tata artistik. sekian lama berdiskusi tak terasa hari sudah menjadi gelap, bulan telah menunjukkan kegagahannya. kami memutuskan untuk menyudahi pertemuan malam itu.

nah dengan jadwal yang sudah sangat mepet akupun bergegas untuk menyelesaikan naskah skenario yang sudah menjadi tanggung jawab ku. setiap hari mencicil cerita, dan saat itu sulit untuk membagi waktu karena juga dapat tugas ngedit di salah sati kegiatan mahasiswa di kampus. nah, rasanya uda mau pecah. duaduangnya deadline haru cepat selesai. namun dengan santai semua dapat di selesaikan.

Pertama, kau buat sinopsis terlebih dahulu, terus kawakibi mungkin setiap hari sms "fan, naskah uda selesai belum?" yah dengan rasa haru mempertanggungjawabkan tugas yang telah di berikan, akupun bergegas untuk menyelesaikan sinopsis dan kawakibi, minta sinopsis di kirim ke alamat e-mailnya. sinopsis selesai, buka internet, lalu sinopsispun sudah terkirim ke kawakibi.

Semua belum berakhir di situ, sinopsis di acc sama anak-anak, nah saatnya mengakhiri tugas menulis naskah dengan eksekusi mati naskah harus selesai malam itu juga karena waktu sudah sangat mepet. naskah selesai dalam hitungan 1 malam pengerjaan namun belum maksimal. kemudian naskah aku kirim lagi ke kawakibi dan fitri, yah untuk di baca sama mereka dan mendalami cerita.

nah selanjutny, pembuatan karya ini kan harus ada yang namanya konsultasi dengan senior, kawakibi saat itu mengajak untuk konsultasi dengan senior namun saat itu emang aku gakbisa, *lupa karena apa* masalah kembali datang, sinopsis ternayata sedikit berbeda dengan naskah yang sudah aku buat, yah emang di dalam naskah ada sedikit penambahan saja, cuma ada yang tidak terlalu jauh kok penambahannya. kawakibi yang sudah konsultasi sama senior minta untuk ada beberapa adegan yang di rubah atau penambahan tokoh dan ada beberapa lainnya.

kemudian aku bergelut kembali dengan keyboard yang ada di laptopku dan mrnyusun kata demi kata untuk merubah cerita dengan menambahkan apa yang di kasi tau sama kawakibi. namun aku merasa cerita yang baru sangatlah tidak menarik, karena di sini adanya penambahan tokoh yang menurut aku itu tidak penting.
namun dengan berusaha untuk tetap menerima pendapat orang lain akupun tetap menulis naskah yang baru dnegan mempertimbangkan beberapa adegan.

jadilah 2 naskah yang serupa tapi tak sama. kemudian aku juga bergegas untuk menghubungi seniorku 2010, mbak winda namanya. mbak winda termasuk penulis naskah terbaik yang kuliah di ISI yogyakarta. kau sms mbak winda "mbak win, mbak kapan ada waktu, fanni mau konsultasi naskah film nih, buat pameran perdana." *menunggu balasan sms dari mbak winda. gak lama kemudian hp pun berdering "oke, kalau sore ini gimana?" *wah, ini senior baik banget, di situ di butuhkan tanpa berfikir panjang langsung bilang oke di hari di mana di minta pertolongan (dalam hati)* "oke mbak, ketemu di mana, mbak? kebetulan sore fanni juga di kampus mbak, ketemu di kampus aja mbak? jam berapa mbak?" ...  "oke, ntar aku kabari lagi yah." "oke mbak, terimakasih sebelumnya yah mbak."

Sambil menunggu kabar dari si mbak, akupun menunggu di kontrakan anggie bersama para sahabatku, saat itu aku lupa ngapai aja. sms masuk. "dek jumpa jam 4 yah habis ashar, di depan concert hall" akupun membalasnya "oke mbak siap laksanakan." smsan pun terus di lakukan sampai akhirnya bisa ketemu sama mbak winda di kampus.

karena aku yang butuh mbak winda, akupun berusaha untuk datang di luan, dan alhasil, aku yang datang di luan menunggu mbak winda datang. beberapa saat kemudian mbak winda datang, dan dengan sangat kepo dan sangat ingin konsultasi naska, akupun langusngung mneceritakan kronologis nya dari awal.
setelah kurang lebih sejam aku bercerita, aku langsung menyodorkan tulisan yang terpancar dari LCD Laptopku. kemudian mbak winda membacanya dan banyak yang harus direvisi, tapi ada satu yang aku suka, mbak winda ngasil usulan utnuk memakai cerita yang pertama aku buat, kemudian mbak winda memberi coret-coretan ke dalam buku pribadiku, dan menuliskan kekurangan dan kelebihan tulisanku, kemudian mbka winda memberikan panduan apa yang harus aku lakukan setelah itu.

oke, hari uda magrib, akhirnya, walaupun belum puas mengambil ilmu mbak winda, akupun mengharuskan menyudahi pertemuan itu dan kembali ke kontrakan anggie.
setelah itu aku menyelesaikan tugas-tugas yang di kasi mbak winda, dalam 3 hari naskah selesai dan sudah rapi kemudian, akupun mengirimkannya kewat e-mail kembali ke kawakibi. dan oke aku bilnag  "kalau kita lama di naskah, cuma gara-gara perbedaan cara pandang untuk membuat ceritanya, kita gak akan bisa maju satu langkah untuk produksi, fanni rasa sudah cukup, dan ayo kita mulai eksekusi untuk bisa produksi." oke kawakibi setuju, dia juga berfikiran yang sama dengan aku.
aku terus mendesak anak-anak untuk melakukan shooting, tapi apalah daya, waktu gak bisa di ajakn untuk bersahabat, ada saja kendala yang kita dapati saat mau shooting, kita juga terhalangi oleh tugas-tugas yang dosen berikan.
Selanjutnya kita mengadakan diskusi terakhir untuk proses pra produksi, yakni menentukan baju dan semua keperluan saat shooting, kali ini kita jumpa lagi di mesjid kampus jam 12 habis zuhur. nah dapat kabar bahwa kita mendapat anggota baru, yakni mbak Via dan mbak Dian mahasiswa lanjutan dari perguruan tinggi di bogor. wah mereka membatu tata artistik, dan aku akui kelompok sangat luar biasa dan sangat bisa di ajak utnuk bekerja sama, walaupun patinya ada halangan dan rintangan yang di hadapi.
oke Pra produksi selesai. dan besoknya waktu untuk shooting.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;