Senin, 12 Maret 2012

FILM DOKUMENTER



Sebelum kita membahas tentang film documenter sebaiknya kita mengetahui dan kenal terlebih dahulu Apa itu Film Dokumenter? Karena ada pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta. Yah, pepatah itu sudah sering banget kita dengar kan. Yah, pengertian dari Film documenter itu ternyata tidak gampang untuk di jawab. Ada banyak cara yang dilakukan oleh para pembuat fil, documenter untuk mengartikan film yang akan mereka buat.
Dari beberapa sumber yang saya temui Dokumenter itu harus mempertimbangkan kejadian dan realitas. Yah kejadian, maksud dari kejadian yakni setiap pembuat film documenter harus memahami hal ini. Seperti kejadian lucu, menegangkan, sedih, senang mungkin. Dan setiap film documenter itu sendiri bisa berupa reportase yang harus mempertimbangkan 5W+1H (what, who, when, where, why, dan How). Ada juga film documenter yang mengandung Opini atau pendapat, yah bisa dikatakan bahwa cerita yang di buat belumlah pasti dan masih bersifat Gosip belaka.
Selain film documenter ada lagi jenis lain yaitu film fiksi dan berita. Wah wah apa lagi film fiksi itu yah? Apalagi berita itu? Hmmmppp apa bedanya film fiksi dengan film documenter dan berita? Duh mulai bingung yah? Ayo kita bahas satu-satu.
- film documenter, film yang harus menggunakan kejadian dan harus mempertimbangkan Fakta dan Data dalam mengungkapkan kejadian, Subjektif, memerlukan alur cerita sebagai media penyampaian.

- film Fiksi, film ini tidak harus menggunakan fakta dan data dalam mengungkapkan kejadian, kalau fiksi boleh  mengandung unsuk klayalan atau fiktif belaka, alur cerita menjadi elemen utama.

- berita, fakta dan data di pakai untuk mengunkapkan kejadian, objektif, bisa sekedar melaporkan apa yang terjadi. Tidak memerlukan alur cerita apapun.
                oh ya film documenter dan fiksi haruslah mengandung pesan yang ingin di sampaikan oleh pembuat film. Nah itu tadi perbedaan dan persamaan Film documenter, fiksi dan berita.
Setiap film pasti ada seorang Sutradara yang bertugas mengatur dan mengarahkan pembuatan film, ada beberapa cara menyutradarai film documenter, yaitu :
                - mengarahkan wawancara, karena wawancara merupakan inti dari sebuah fil documenter. Tetapi dalam film documenter wawancara memiliki arti luas, yang bukan berarti wawancara ini di rekam dan di tampilkan tetapi bisa juga dengan cara face to face ke orang-orang.
                - mengarahkan kamera dan para pendukung pembuatan film, di sini sangat di butuhkan peran sutradara untuk membuat film documenter yang para pemainnya menjadi natural dan membuat penonton menjadi takjub sewaktu melihat film documenter tersebut. Yah ini sebenarnya hal yang paling mudah, yaitu dengan cara membuat para pemain beraktifitas seperti biasa bukan acting. Tetapi hal ini juga dapat menjadi hal yang paling susah karena tidak gampang seorang pemain menjadi natural dan tidak di buat-buat.
Selain dalam pembuatan film di lapangan ada hal yang jauh lebih penting agar film yang kita buat dapat di bungkus dengan apik dan rapi, hmmp apa yah??? Yah benar Editing. Editing adalah tahap akhir dari setiap pembuatan film, dan tahap inilah yang akan menentukan film yang kita buat. Jadi intinya tahap editing adalah upaya untuk membangung sebuah pesan, sebagai tahap kerja paling akhir.
                Nah itu saja pembahasan kita saat ini mengenai Film documenter, pembahasan tentang film documenter ini saya dapat saat di kumunitas saya membahas tentang film documenter dan bertanya kebeberapa pecinta film, semoga berguna untuk para Sahabat Film semua.


1 komentar:

Anonim mengatakan...

Hi, yeah this paragraph is really pleasant and I have learned lot of things from it on the topic of
blogging. thanks.

My web site :: pet hospital emergency

Posting Komentar

 
;