Kamis, 12 Juli 2012

Aku yang dulu telah hilang - novelku



Fajar telah menunjukkan kegagahannya, terik sinar matahari telah membuat ubun-ubun kepala terasa terbakar, disaat itu pula semua kekecewaanku memuncak. Sahabat yang selalu bersamaku harus membuatku kecewa, tatkala ingin membela sesuatu yang tidak harus di bela. Sedih ??? jawabanku pasti iya. Mungkin perasaaanku ini terasa  sangat berlebihan dan lebay, tapi sejujurnya aku sangat sedih dan kecewa.
Yah tepatnya tanggal 7 juli di saat kami berkumpul bersama, mereka mengajakku untuk pergi berlibur bersama mereka untuk keesokan harinya di karenakan selama ini aku jarang untuk pergi bersama mereka, jadi yah aku merasa kali ini aku harus ikut dan aku harus meninggalkan pekerjaanku di kantor.
Keesokan hari nya akupun sudah bersiap-siap untuk pergi bersama mereka dan aku juga menunggu kabar dari mereka kalau perginya jadi atau tidak? Salah satu di antara mereka membalas smsku “jadi”. Selang beberapa menit ada lagi yang sms aku dengan “aku gak ikut, karena badanku lagi lemas” yang lain juga sms “aku gak jadi we” yah karena mereka pada sms gak jadi akupun bergegas untuk berganti pakaian yang seharusnya kupakai untuk pergi bersama mereka. Pada saat itu aku emang kecewa tapi apa boleh buat aku gak boleh menyalahkan mereka.
Pada sore harinya salah satu diantara mereka mengirim sms ke aku. “ beh, jadi kau liburan kemana?” aku jawab “gak ada aku Cuma pergi ke salah satu tempat perbelanjaan di medan bersama adikku dan seseorang, kau ke mana?” …  “aku gak kemana-mana”.
Satu hari setelah kejadian aku dan teman-teman akan pergi ke rumah teman kami yang mengadakan acara ulang tahun, saat itu aku naik kereta bersama salah satu di antara temanku, sebut saja paklek. Saat di perjalanan dia bilang “sial aku semalam, berserah dijalan.” … “emang kemana? Jadinya kalian pergi semalam?” tanyaku bingung. “iya jadi semalam kami pergi 6 orang, 2 cewek 4 cowok.” “OH!!!!” jawabku kecewa. Akupun terdiam kecewa. Diamku penuh dengan tanda Tanya untuk teman-temanku.
Sesampai di ruamh temanku, akupun tetap terdiam dan merasa sangat kecewa yang sangat besar dan meninggalkan luka yang dalam. “beh, aku belum jadi kerumahmu yah untuk makan keripiknya.” Ucap temanku memulai pembicaraan. Aku yang sudah sangat kecewa hanya bisa menjawab dengan senyuman terpaksa dari bibirku. “jadi kelen semalam kemana?” tanyaku pada temanku yang tadi memulai pembicaraan. “hah?? Aku gak kemana-mana kok.” Jawabnya dengan penuh ragu. “gak usah bohongi aku, paklek uda cerita semuanya sama aku kalo kelen semalam pergi.” … “ih tapi aku gak I…iikut sama mereka kok.” Jawabnya lagi dengan penuh keraguan. Akupun terdiam dalam kekecewaan yang semakin dalam.
Selama acara berlangsung akupun terus diam dengan mata berkaca-kaca. Semua temanku bertanya. “kamu kenapa???” aku hanya bisa menjawab dengan senyuman.
Saat aku hendak pulang, keiinginanku untuk bertanya dengan salah satu dari mereka yang pergi dan seharusnya aku pergi dengannya dalam satu kereta makin besar. Sebut saja namanya Ae. “Ae, jujur sama aku, semalam ae pergi sama mereka.?”
Bersambung…………………….

0 komentar:

Posting Komentar

 
;