Fajar telah menunjukkan
kegagahannya, terik sinar matahari telah membuat ubun-ubun kepala terasa
terbakar, disaat itu pula semua kekecewaanku memuncak. Sahabat yang selalu
bersamaku harus membuatku kecewa, tatkala ingin membela sesuatu yang tidak
harus di bela. Sedih ??? jawabanku pasti iya. Mungkin perasaaanku ini
terasa sangat berlebihan dan lebay, tapi
sejujurnya aku sangat sedih dan kecewa.
Yah tepatnya tanggal 7 juli di saat
kami berkumpul bersama, mereka mengajakku untuk pergi berlibur bersama mereka
untuk keesokan harinya di karenakan selama ini aku jarang untuk pergi bersama
mereka, jadi yah aku merasa kali ini aku harus ikut dan aku harus meninggalkan
pekerjaanku di kantor.
Keesokan hari nya akupun sudah
bersiap-siap untuk pergi bersama mereka dan aku juga menunggu kabar dari mereka
kalau perginya jadi atau tidak? Salah satu di antara mereka membalas smsku “jadi”.
Selang beberapa menit ada lagi yang sms aku dengan “aku gak ikut, karena
badanku lagi lemas” yang lain juga sms “aku gak jadi we” yah karena mereka pada
sms gak jadi akupun bergegas untuk berganti pakaian yang seharusnya kupakai
untuk pergi bersama mereka. Pada saat itu aku emang kecewa tapi apa boleh buat
aku gak boleh menyalahkan mereka.
Pada sore harinya salah satu
diantara mereka mengirim sms ke aku. “ beh, jadi kau liburan kemana?” aku jawab
“gak ada aku Cuma pergi ke salah satu tempat perbelanjaan di medan bersama
adikku dan seseorang, kau ke mana?” … “aku
gak kemana-mana”.
Satu hari setelah kejadian aku dan
teman-teman akan pergi ke rumah teman kami yang mengadakan acara ulang tahun,
saat itu aku naik kereta bersama salah satu di antara temanku, sebut saja
paklek. Saat di perjalanan dia bilang “sial aku semalam, berserah dijalan.” … “emang
kemana? Jadinya kalian pergi semalam?” tanyaku bingung. “iya jadi semalam kami
pergi 6 orang, 2 cewek 4 cowok.” “OH!!!!” jawabku kecewa. Akupun terdiam
kecewa. Diamku penuh dengan tanda Tanya untuk teman-temanku.
Sesampai di ruamh temanku, akupun
tetap terdiam dan merasa sangat kecewa yang sangat besar dan meninggalkan luka
yang dalam. “beh, aku belum jadi kerumahmu yah untuk makan keripiknya.” Ucap temanku
memulai pembicaraan. Aku yang sudah sangat kecewa hanya bisa menjawab dengan
senyuman terpaksa dari bibirku. “jadi kelen semalam kemana?” tanyaku pada
temanku yang tadi memulai pembicaraan. “hah?? Aku gak kemana-mana kok.” Jawabnya
dengan penuh ragu. “gak usah bohongi aku, paklek uda cerita semuanya sama aku
kalo kelen semalam pergi.” … “ih tapi aku gak I…iikut sama mereka kok.” Jawabnya
lagi dengan penuh keraguan. Akupun terdiam dalam kekecewaan yang semakin dalam.
Selama acara berlangsung akupun
terus diam dengan mata berkaca-kaca. Semua temanku bertanya. “kamu kenapa???”
aku hanya bisa menjawab dengan senyuman.
Saat aku hendak pulang, keiinginanku
untuk bertanya dengan salah satu dari mereka yang pergi dan seharusnya aku
pergi dengannya dalam satu kereta makin besar. Sebut saja namanya Ae. “Ae,
jujur sama aku, semalam ae pergi sama mereka.?”
Bersambung…………………….
0 komentar:
Posting Komentar